Bankterkini.com – PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank DKI tengah menghadapi isu serius terkait dugaan peretasan sistem internal bank yang mengakibatkan kebocoran dana. Peristiwa ini diduga mulai terjadi sejak 31 Maret 2025 dan melibatkan pihak ketiga yang disebut memiliki akses tingkat tinggi ke sistem perbankan.
Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, menyampaikan bahwa pihak ketiga yang terlibat tidak menjalankan perannya sesuai prosedur. Ia juga menduga terdapat kerja sama antara pihak eksternal tersebut dengan oknum dari manajemen internal Bank DKI. “Ada satu pihak ketiga yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Mereka memanfaatkan akses level tinggi untuk masuk ke sistem,” ujar Agus dalam kegiatan media gathering di Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Meski terjadi kebocoran dana, Agus menegaskan bahwa dana dan data milik nasabah tetap aman. Ia memastikan kebocoran hanya menyasar dana milik Bank DKI, bukan dana yang tersimpan atas nama nasabah. Adapun jumlah dana yang terdampak diperkirakan tidak lebih dari Rp100 miliar.
Sebagai langkah cepat, Bank DKI langsung menunjuk lembaga independen untuk melakukan pemeriksaan forensik dan perbaikan sistem. Tindakan ini diambil untuk memastikan bahwa celah keamanan dapat segera ditutup dan tidak berdampak lebih jauh terhadap operasional bank.
Sementara itu, layanan kepada nasabah tetap berjalan secara normal. Transaksi melalui jaringan ATM maupun kantor cabang telah kembali pulih sejak 7 April 2025. “Layanan nasabah baik melalui kantor cabang maupun ATM sudah berjalan normal sejak 7 April,” kata Agus.
Namun demikian, pemulihan penuh terhadap aplikasi digital Bank DKI, yaitu Jakone Mobile, masih dalam proses. Fitur transfer antarbank menjadi salah satu layanan yang masih dibatasi sementara waktu. Meski begitu, fitur-fitur lainnya tetap bisa diakses oleh nasabah.
Agus menyatakan optimisme bahwa kendala pada aplikasi tersebut akan segera teratasi. Ia menargetkan proses pemulihan selesai paling lambat pekan depan. “Mudah-mudahan minggu ini atau paling lambat minggu depan bisa selesai dan kita bisa buka,” ucapnya.
Dalam menghadapi situasi ini, Bank DKI menekankan komitmennya untuk menjaga kepercayaan publik. Selain memperbaiki sistem keamanan, manajemen bank juga tengah menelusuri secara menyeluruh kemungkinan adanya pelanggaran oleh internal yang bekerja sama dengan pihak luar. Langkah hukum pun dipersiapkan apabila ditemukan bukti kuat atas dugaan pelanggaran tersebut.
Bank DKI memastikan bahwa langkah-langkah strategis terus dilakukan untuk memulihkan sistem secara menyeluruh, memperkuat keamanan digital, dan menjaga kelancaran transaksi nasabah. Dengan begitu, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan daerah tetap terjaga di tengah era digital yang semakin kompleks.







