Presiden Joko Widodo memanggil Politikus PDIP Adian Napitupulu bersama sejumlah aktivis 1998 ke Istana Merdeka. Muncul sejumlah pertanyaan, apakah pemanggilan ini membahas terkait kursi menteri?
Kendati demikian, Adian menepis jika pertemuan tersebut membahas soal kursi menteri. Ia hanya membenarkan pertemuan Jokowi dengan aktivis 1998. Pertemuan ini berlangsung di Istana Merdeka selama 80 menit.
“Benar (pertemuan) di Istana Merdeka, (bertemu) 1 jam 20 menit,” kata Adian dilansir dari detikNews, Sabtu (16/7/2022).
Tak hanya itu, Adian mengatakan, bukan hanya dirinya yang menghadap Jokowi. Adian menyebut, Jokowi membahas kondisi negara saat ini bersama aktivis lainnya juga.
“(Yang menghadap Jokowi) saya, Mustar, Pendi dan Musa. Persatuan Nasional Aktivis ’98,” katanya.
Dalam pertemuan itu, salah satu yang dibahas adalah masalah agraria. Pertemuan tersebut juga membahas perekonomian saat ini.
“Salah satunya penyelesaian konflik agraria juga bicara tentang resesi global. Pak Presiden memberikan data bahwa per hari ini secara ekonomi justru kita jauh lebih bagus dibanding banyak negara lainnya,” tuturnya.
Adian menambahkan, Jokowi juga meminta para aktivis membantu permasalahan tanah. Jokowi meminta aktivis aktif berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN.
“Presiden juga meminta kami aktif mengkoordinasikan info-info terkait persoalan rakyat dengan kementerian termasuk kementerian pertanahan/BPN,” pungkasnya.
Adian tepis adanya tawaran kursi menteri dari Jokowi, di halaman selanjutnya!