Jakarta –
Harga saham bank BUMN Rusia, Sberbank anjlok 95% di London Stock Exchange pada perdagangan hari Rabu (2/3). Harga saham Sberbank telah berada di titik terendah.
Bank pemberi pinjaman terbesar di Rusia itu, mengatakan anak perusahaannya di Eropa telah mengalami arus keluar kas besar-besaran setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam situasi ini, Sberbank telah memutuskan untuk meninggalkan pasar Eropa. Bank Sentral Eropa juga telah memerintahkan penutupan cabang Sberbank di Eropa.
Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE) dan Inggris telah meningkatkan sanksi terhadap berbagai institusi Rusia dalam beberapa hari terakhir, termasuk melarang bank-bank utama dari sistem pembayaran internasional Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
Selain itu, sanksi tersebut juga telah membatasi kapasitas Bank Sentral Rusia untuk menggunakan lebih dari U$ 600 miliar cadangan mata uang asing. Harga saham Sberbank sementara ditutup lebih dari 78% lebih rendah di London.
Sejak awal tahun, Sberbank telah kehilangan 99,9% nilainya. Saham utama Rusia yang terdaftar di London lainnya juga telah mengalami penurunan, termasuk Lukoil, Novatek, dan Rosneft .
Di dalam negeri, pasar saham Moskow ikut ditutup selama tiga hari berturut-turut, karena pihak berusaha untuk membendung pendarahan di aset lokal. Bank sentral Rusia juga mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan intervensi di pasar mata uang untuk menahan nilai rubel.
Simak Video ‘Respons Netflix hingga Festival Film Cannes Terhadap Invasi Rusia’:
(ara/ara)