Jakarta –
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR menyatakan waktu tempuh kendaraan yang melintas di jalan tol mengalami percepatan. Mengutip keterangan resmi BPJT, Jumat (10/6/2022), waktu tempuh kendaraan di tol diproyeksi naik dari yang semula 1,48 jam/100 Km pada 2021 (kecepatan rata-rata 68 km/jam) untuk dalam kota, menjadi 1,35 jam/100 km pada 2022.
Waktu tempuh di luar kota juga diklaim akan meningkat dari kecepatan 1,13 jam/100 km pada 2021 menjadi 1 jam/100 km pada 2022.
Dari jumlah transaksi harian di tol, BPJT mencatat hingga akhir tahun 2021 mencapai 3,59 juta. Sementara hingga akhir 2022, jumlah transaksi harian diproyeksi menjadi 4,09 juta transaksi atau naik 13,92%.
Dari jumlah tersebut, persentase kendaraan Golongan II-V dari tahun 2021 sampai 2022 tercatat naik 3,13% menjadi 13,75%. Ditargetkan pada akhir tahun 2022 angka tersebut dapat mencapai hingga 16,88%. Sementara pada 2024 jumlah transaksi harian di tol diproyeksi mencapai 7 juta transaksi harian di seluruh jalan tol di Indonesia.
“Hal ini akan berdampak pada peningkatan volume transaksi hingga akhir tahun 2022 diproyeksikan mencapai Rp 26,532 triliun/tahun dibandingkan tahun 2021 yang berada kisaran nilai Rp 23,757 triliun/tahun, sehingga akan mengalami kenaikan sebesar 17,24%,” kata Kepala BPJT Danang Parikesit.
BPJT menyebut, kecepatan waktu tempuh di tol akan berbanding lurus dengan peningkatan keselamatan jalan tol. Pada tahun 2021 jumlah TI/TIP di tol mencapai 116 TI/TIP (Tipe A dan B) yang terbagi menjadi Tipe A 76, Tipe B 40. Kemudian untuk Tipe C (Parking Bay) 16, dan dalam tahap Konstruksi 13.
“Terkait keselamatan di jalan tol, diharapkan akan faktor kecelakaan di tahun 2022 dapat mengalami penurunan menjadi 1,09 kejadian per km (-32,7%), dibandingkan sebelumnya pada tahun 2021 yang sebesar 1,62 kejadian per km, dan berkurangnya korban meninggal akibat kecelakaan ditargetkan di tahun 2022 mengalami penurunan 0,143 korban meninggal dunia per km dengan persentase mencapai -6,53% dibandingkan tahun 2021 yakni 0,153 Korban meninggal dunia per km,” kata Danang.
Danang mengatakan, hingga Juni 2022 tercatat total pengoperasian sejumlah ruas Jalan Tol di Indonesia secara keseluruhan telah mencapai sepanjang 2.500 Kilometer dengan terbagi menjadi 66 ruas Jalan Tol dan 46 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang ada di Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, hingga Pulau Sulawesi
Selanjutnya, untuk sasaran investasi di tahun 2021 sebesar Rp 736,37 triliun (akumulasi harga berlaku), ditargetkan hingga akhir tahun 2022 mendatang dapat mengalami peningkatan menjadi Rp 970,85 triliun (akumulasi harga berlaku).
Untuk Foreign Direct Investment (FDI) ditargetkan meningkat pada tahun 2022 menjadi Rp 20 triliun. Pembiayaan internasional juga ditargetkan tahun 2022 mencapai Rp 4,30 triliun, dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 3,89 triliun.
“Terhadap pembiayaan Bank BUMN diharapkan juga akan terjadi peningkatan yakni mencapai Rp 79,34 triliun di tahun 2022 dari sebelumnya di tahun 2021 Rp 67,89 triliun, dan pembiayaan Non Bank BUMN tahun 2022 mengalami peningkatan dengan total Rp 114,8 triliun, di mana posisi pembiayaan di tahun 2021 adalah sebesar Rp 97,65 triliun,” kata Danang.
(eds/eds)