Jakarta –
Berkat kinerja positif di tahun 2021, Bank Republik Indonesia (BRI) mengumumkan pendapatan laba bersih sebesar Rp 3 Triliun di tahun 2021. Atas laba tersebut, BRI membagikan dividen sebesar 85% atau senilai Rp 26,4 Triliun.
Deviden yang akan dibagikan sekurang-kurangnya ekuivalen di tahun ini adalah Rp 174,23 per lembar. Dengan angka tersebut dividen meningkat 76,17% dari tahun 2020.
“Angka ini mengalami peningkatan signifikan yaitu meningkat 76,17% dibandingkan dividen per lembar saham tahun 2020 waktu itu sebesar Rp 98,9 per lembar,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) secara luring dan daring, Selasa (1/3/2022).
Sebagaimana disebutkan total dividen yang diberikan adalah 85% dari laba bersih atau senilai Rp 2,6 Triliun. Meningkatnya angka pemberian dividen dikarenakan BRI mendapatkan tambahan permodalan yang membuat angka pendapatan hasilnya masih di angka positif.
Meksi memberikan dividen sebesar 85%, Sunarso mengungkapkan BRI masih akan stabil dan cukup kuat. Sebab BRI masih memiliki struktur permodalan yang sangat kuat. Dimana Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI masih di angka 25%.
Selain itu, BRI juga masih memiliki likuiditas yang memadai dan optimal. Dimana likuiditas BRI tercermin di level 83%. Sehingga baik kebutuhan kapital maupun ketersediaan likuiditas sangat memadai untuk mensupport pertumbuhan yg bahkan agresif sekalipun.
“Meskipun laba sebesar 85% dibagikan dalam bentuk dividen tidak akan mengurangi untuk tumbuh di tahun-tahun, terutama tahun ini dan tahun depan,” tegasnya.
Adapun BRI juga memberikan dividen kepada pemerintah Republik Indonesia sebesar Rp 14,045 Triliun yang diberikan secara proporsional sesuai dengan kepemilikan saham sebesar 53,19%. Kemudian 15% dari laba atau Rp 4,66 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Sedangkan untuk proyeksi pembagian dividen kedepan di tahun berikutnya, Sunarso mengatakan sesuai dengan kebutuhan nantinya. Namun melihat persediaan CAR yang cukup tinggi dirinya optimis membagikan dividen yang akan baik.
“Persediaan CAR kita masih cukup tinggi sehingga mungkin tahun-tahun depan kita masih memungkinkan untuk membagikan dividen secara atraktif,” pungkasnya.
Simak Video “Usaha Telur Ayam Blitar Kini Go Digital“
[Gambas:Video 20detik]
(ega/ega)