Jakarta –
Dalam rangka mendukung pemberdayaan ekonomi desa yang terdampak pandemi COVID-19, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengadakan program Desa BRILIan. Program ini digelar untuk mendorong masyarakat pedesaan meningkatkan inovasi guna mengembangkan usaha dan membangkitkan perekonomian wilayahnya.
Adapun salah satu rangkaian acaranya yaitu malam Inagurasi yang menjadi puncak Pagelaran Desa BRILIan yang berlangsung pada Selasa 14 Desember 2021 di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta. Dalam acara yang bertajuk ‘Nugraha Karya Desa Brilian’ ini, BRI memberikan penghargaan Desa Brilian Indonesia kepada salah satu dari 5 desa finalis yang dipilih berdasarkan hasil penjurian dari beberapa aspek.
Dalam sambutannya di acara tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan program Desa BRILIan bertujuan menghasilkan desa-desa yang dapat dijadikan percontohan dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
“BRI turut hadir dalam upaya mengembangkan desa melalui program Desa brilian. Program ini merupakan program inkubasi desa yang tujuannya adalah menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik-praktik kepemimpinan desa yang unggul, serta tentunya semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis sustainable development goals,” ungkap Catur dalam sambutannya di acara Malam Inagurasi Nugraha Karya Desa BRILIan, Selasa (14/12/2021).
Adapun kelima desa yang terpilih sebagai finalis antara lain Desa Sukalaksana, Desa Ketapanrame, Desa Bhuana Jaya, Desa Kemudo, dan Desa Talok. Kades dari kelima desa finalis tersebut kemudian menghadapi penjurian secara langsung dengan menjawab pertanyaan seputar nilai-nilai kedesaan dan pedesaan yang diberikan secara acak dari dewan juri.
Salah satu finalis, Desa Ketapanrame yang diwakili oleh Kades Zainul Arifin menjawab pertanyaan terkait inovasi yang membuat Desa Ketapanrame meningkat dari sisi ekonomi dan pendapatan asli desa demi kesejahteraan masyarakat desa.
“Kami berusaha mengembangkan usaha wisata kami bersama dengan masyarakat melalui investasi saham yang kami juga kepada masyarakat. Dalam kurun waktu 1 bulan kami mampu menjual saham kami kepada masyarakat, hanya masyarakat desa, itu 3.800 lembar. Per lembarnya 1 juta, sehingga tertampung dana yang masuk kepada kami Rp 3,8 miliar untuk mengembangkan usaha BUMdes dalam rangka pengembangan wahana wisata,” paparnya.
Sedangkan finalis lain, Desa Sukalaksana yang diwakili Kades Oban Sobana mendapatkan pertanyaan soal upaya dan strategi untuk pengembangan Prukades agar berkelanjutan dan tetap terjaga kualitasnya.
“Kami melakukan pembinaan, pelatihan, dari mulai tatanan pelaksanaan secara manajemen kami menghadirkan inovasi-inovasi apalagi sekarang sudah didorong dengan pihak ketiga yang dalam hal ini Bank Mandiri (BRI). Kami diberikan alat-alat untuk lebih menunjang kepada program-program yang ada di desa kami. Kami meningkatkan penjualan atau pemasaran melalui digital juga, dan ini merupakan sesuatu yang luar biasa juga bagi desa kami. Dan ke depan kami akan lebih baik lagi,” ungkapnya.
Pada penghujung acara, Desa Sukalaksana terpilih sebagai juara 1 dan meraih penghargaan Desa BRILIan Indonesia 2021, diikuti oleh Desa Ketapanrame sebagai juara 2, Desa Kemudo sebagai juara 3, dan Desa Talok serta Desa Bhuana Jaya sebagai juara harapan 1 dan harapan 2.
(akn/ega)