PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan pertumbuhan kredit tahun depan 8%. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan jika angka ini lebih optimis dibandingkan proyeksi tahun ini.
“Tahun ini kan 6-7% tahun depan 8% lebih optimis,” kata dia dalam konferensi pers, Rabu (27/10/2021).
Kuartal III tahun ini secara konsolidasian BRI tercermin dari penyaluran kredit pada akhir September 2021 sebesar Rp 1.026,4 triliun atau tumbuh 9,74% year on year. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 2,21%.
Sunarso mengungkapkan, salah satu faktor utama penopang pertumbuhan kredit konsolidasian BRI yakni penyaluran kredit segmen UMKM yang tumbuh 12,50% yoy atau mencapai Rp 848,60 triliun pada akhir September 2021. Capaian tersebut membuat proporsi kredit UMKM dibanding total kredit BRI pun meningkat dari semula 80,65% pada akhir September 2020 menjadi 82,67% pada akhir September 2021.
“Peningkatan penyaluran kredit UMKM yang sangat signifikan pada kuartal III 2021 tidak terlepas dari pembentukan sinergi holding Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM, disamping pemulihan kondisi ekonomi akibat kian melandainya pandemi,” ujar Sunarso.
Apabila dirinci per segmen, penyaluran kredit mikro BRI tercatat Rp. 464,66 triliun, kredit konsumer sebesar Rp. 147,16 triliun, kredit kecil dan menengah Rp. 236,77 triliun dan kredit korporasi Rp. 177,83 triliun.
BRI juga berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan, dimana hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI yang manageable di kisaran 3,28% pada akhir kuartal III 2021 dengan NPL Coverage mencapai 252,94%.