Jakarta –
Aplikasi BSI Mobile milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) dinobatkan sebagai mobile banking terbaik untuk kategori bank umum syariah. Penghargaan yang diberikan oleh Infobank Digital Brand Awards 2022 ini merupakan apresiasi bagi BSI dalam mengembangkan industri perbankan syariah berbasis digital di Indonesia.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menyampaikan terima kasih kepada seluruh nasabah dan stakeholders atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada pihaknya. Khususnya aplikasi BSI Mobile.
“Penghargaan ini memacu kami untuk selalu berinovasi dan terus melakukan transformasi digital dan culture untuk memberikan kinerja dan layanan yang lebih baik,” kata Hery dalam keterangan tertulis, Jumat (8/4/2022).
Ia mengungkap digitalisasi sejak awal menjadi fokus BSI. Baik digitalisasi produk maupun layanan kepada seluruh nasabah BSI pasca penggabungan tiga bank syariah milik BUMN pada 1 Februari 2021 lalu.
Menurutnya, digitalisasi ini juga mampu mendorong pertumbuhan laba dan kinerja BSI.
“Kami berkomitmen terus berinovasi dalam layanan jasa keuangan digital banking dan kini sedang menyiapkan Super Apps. Akselerasi digital menjadi salah satu fokus BSI dalam menggenjot bisnis,” tambah Hery.
Hery memaparkan pada tahun pertama sejak merger tahun lalu, BSI mampu menorehkan kinerja positif dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 3,03 triliun. Catatan ini naik 38,42% secara year on year (YoY). Ia mengatakan capaian impresif ini sejalan dengan konsistensi BSI dalam membangun pondasi, transformasi digital, dan pengembangan ekosistem halal di Indonesia.
Lebih lanjut, Hery mengatakan perseroan terus berinovasi dalam melakukan transformasi. Salah satunya dalam menggarap kanal digital BSI Mobile dan E-Channel. Diketahui, per Desember 2021 transaksi kumulatif BSI Mobile mencapai 124,54 juta transaksi atau tumbuh sekitar 169% secara YoY.
Adapun total penyaluran pembiayaan mencapai Rp171,29 triliun atau naik sekitar 9,32% secara YoY dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp156,70 triliun. Hery pun merinci pembiayaan konsumer mencapai Rp82,33 triliun, naik sekitar 19,99% secara YoY dari sebelumnya yang sebesar Rp 68,61 triliun.
Kemudian, pembiayaan gadai emas bertumbuh 12,92% secara YoY. Sementara pembiayaan mikro tumbuh 12,77% dan pembiayaan komersial tumbuh 6,86%.
Dari sisi kualitas pembiayaan, BSI mencatatkan NPF Nett yang membaik menjadi 0,87% pada Desember 2021. Sedangkan untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), perseroan terus meningkatkan pertumbuhan tabungan khususnya tabungan Wadiah.
Adapun per Desember 2021, tabungan Wadiah mencatat pertumbuhan signifikan mencapai 15,30% secara YoY atau menjadi Rp34,10 triliun. Sementara untuk total tabungan mencapai Rp99,37 triliun atau bertumbuh 12,84% pada kurun waktu yang sama.
(akd/ega)