bankterkini.com
  • Berita Terkini
  • Cari
Jumat, September 19, 2025
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Cari
No Result
View All Result
bankterkini.com
No Result
View All Result

Bukan Merek Luar, Ternyata Ini Pemilik Tisu Paseo

admin by admin
20 September 2022
in info Bank
0
Bukan Merek Luar, Ternyata Ini Pemilik Tisu Paseo

Jakarta –

Paseo merupakan salah satu merek tissue yang sudah banyak dikenal masyarakat. Namun tahukah kamu siap pemilik dari tissue Paseo sendiri?

Melansir dari situs resmi perusahaan, Paseo merupakan merek tissue yang diproduksi oleh Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas. Adapun produk APP Sinar Mas ini sudah dipasarkan di lebih dari 150 negara di enam benua.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemilik dari tissue Paseo adalah perusahaan konglomerat Sinar Mas. Namun bila kita berbicara mengenai Sinar Mas, tentu menarik untuk mengenal sosok Eka Tjipta Widjaja selaku pendiri perusahaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nama Eka Tjipta Widjaja sudah tak asing lagi di Indonesia, terlebih mengingat bagaimana pria yang telah tutup usia pada 16 Januari 2019 itu juga dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Tanah Air.

Bisnis Eka Tjipta kini dipegang oleh anak-anaknya. Pada akhir 2019 keluarga Widjaja masih tercatat dalam daftar orang terkaya ke 2 di Indonesia versi Forbes dengan nilai harta US$ 9,6 miliar atau setara Rp 134,4 triliun.

Sebelum jadi konglomerat, Eka Tjipta memiliki kisah panjang dalam membangun bisnisnya. Eka Tjipta datang merantau ke Indonesia, tepatnya Makassar di usia 9 tahun. Dia menyusul ayahnya yang sudah lebih dulu tiba.

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam laman pribadinya menyebut Eka Tjipta tinggal di sebuah rumah dengan dinding bambu dan beratap daun rumbia. Ayahnya sudah memiliki usaha toko kecil-kecilan.

Eka yang memiliki nama kecil Ek Tjhong saat itu lebih tertarik untuk membantu ayahnya jualan ketimbang sekolah. Dia memilih untuk menjual barang dagangannya keliling kampung, bukan hanya sekedar menjaga toko.

Eka yang saat itu hanya bisa bicara bahasa Hokkian juga kesulitan untuk bersekolah di sekolah Tionghoa di Makassar. Selain itu Eka yang sudah berusia 9 tahun juga diharuskan masuk kelas 1. Meski setelah memohon-mohon ke kepala sekolahnya akhirnya dia dibolehkan masuk ke kelas 3.

Lulus SD, Eka enggan melanjutkan sekolah. Alasan dia, jika sekolah untuk bekerja maka dia harus bisa bekerja tanpa sekolah. Tapi bukan berarti Eka tidak sekolah. Dia hanya tidak sekolah formal, guru tetap datang ke rumahnya malam hari.

Dia membayar jasa guru itu dengan hasil keringatnya sendiri. Dia ambil dari hasil jualan biskuit yang merupakan bisnis awalnya setamat SD. Bahkan, agar bisa bisnis biskuit, Eka menjaminkan ijazah SD ke produsen sehingga bisa menjualnya alias menjadi distributor.

Bisnis biskuit berjalan lancar, omzetnya meningkat. Eka pun bisa membeli sepeda hingga becak bekas sebagai sarana menjual biskuitnya. Bisnis biskuit melambung, dalam 4 tahun Eka bisa mengumpulkan 2.500 gulden, dan 1.000 gulden bisa dipakai renovasi rumah orang tuanya.

Tak cepat puas, Eka pun merambah sumber uang lainnya. Dia ikut arisan tender, caranya siapa yang mau memberi bunga tertinggi yang menang. Cuma di bisnis ini Eka gagal karena kondisi ekonomi kacau saat Jepang masuk Makassar 1941. Dana Eka di arisan tender pun menghilang bersama pemenang tender.

Meski amsyong tak membuat Eka putus asa, ide-ide bisnisnya selalu muncul begitu saja. Pernah saat Eka duduk di pantai melihat truk tentara membuang barang rongsok mulai dari besi, kayu, karung terigu, karung semen, seng dan lainya.

Tidak semulus itu, Eka Tjipta juga berkali-kali bangkrut hingga sempat menjual sebagian asetnya. Setelah banyak jatuh bangun di Makassar, Eka pindah ke Surabaya dan di sinilah Sinar Mas mulai dibangun dan diresmikan. Kala itu masih CV Sinar Mas.

Mengutip dari laman resmi Sinar Mas, Selasa (14/12/2021) Pilar bisnis Sinar Mas dari bisnis perusahaan meluas ke kertas dan sawit. Pada 1972, Eka Tjipta Widjaja mendirikan paprika soda kimia, Tjiwi Kimia yang kemudian menjadi pabrik kertas pertama Sinar Mas.

Sinar Mas juga mengembangkan bisnis di sektor layanan keuangan seperti asuransi dan perbankan. Itu adalah PT Internas Artha Leasing Company yang berdiri pada 1982. Pada 1986, ada Sinar Mas Forestry mulai mengelola hutan tanaman pertamanya.

Krisis 1998 bukan menjadi penghalang Eka Tjipta mengambangkan perusahaannya. Sinar Mas mulai melebarkan sayapnya di bidang penyediaan energi, perdagangan besar, serta infrastruktur telekomunikasi.

Lalu, pada 2006, Sinar Mas mengakuisisi Bank Shinta dan menjadi Bank Sinarmas. Tidak sampai di situ, saat ini diketahui membangun industri telekomunikasi melalui Smartfren, industri pengembang dan real estate mencakup Sinar Mas Land.

Ada juga pilar kesehatan mencakup Eka Hospital, serta membentuk organisasi kemanusiaan seperti Yayasan Dharma Eka Tjipta, dan pendidikan seperti Sinar Mas World Academy.

Jadi hingga saat ini secara total, Sinar Mas bergerak melalui tujuh pilar bisnis, dari pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, layanan keuangan, pengembang dan real estate, telekomunikasi, energi dan infrastruktur, serta layanan kesehatan hingga produksi tissue Paseo.

Simak Video “KuTips: Kreasi Organizer Serbaguna dari Karton Bekas Tisu Roll“
[Gambas:Video 20detik]
(fdl/fdl)

Previous Post

Bank Syariah Indonesia Mau Jadi Jadi BUMN, DPR-Kementerian Rapat

Next Post

Dukung UKM Naik Kelas, BRI-SMESCO Indonesia Hadirkan Grownpreneur

Next Post
Dukung UKM Naik Kelas, BRI-SMESCO Indonesia Hadirkan Grownpreneur

Dukung UKM Naik Kelas, BRI-SMESCO Indonesia Hadirkan Grownpreneur

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Perjalanan Grup Texmaco: Ngaku Tak Terkait BLBI hingga Asetnya Disita Negara

Perjalanan Grup Texmaco: Ngaku Tak Terkait BLBI hingga Asetnya Disita Negara

24 Desember 2021
KAI Rombak Direksi, Corsec Mandiri Jadi Direktur

KAI Rombak Direksi, Corsec Mandiri Jadi Direktur

28 November 2023
Rekrutmen BUMN 2023 Ditutup Besok, Ini Daftar Perusahaan Masih Sepi Pelamar

Rekrutmen BUMN 2023 Ditutup Besok, Ini Daftar Perusahaan Masih Sepi Pelamar

19 Mei 2023
Beasiswa Bank Indonesia 2023 Dibuka, Berikut Jadwal dan Ketentuannya

Beasiswa Bank Indonesia 2023 Dibuka, Berikut Jadwal dan Ketentuannya

23 Februari 2023
BRI Berikan Anugerah kepada 5 Desa Paling Brilian Indonesia 2021

BRI Berikan Anugerah kepada 5 Desa Paling Brilian Indonesia 2021

15 Desember 2021
Bumi Serpong Damai Terima Fasilitas Pinjaman Rp 1 Triliun dari BNI

Bumi Serpong Damai Terima Fasilitas Pinjaman Rp 1 Triliun dari BNI

16 Desember 2022
BRI Nilai Reformasi KUR Percepat Graduasi UMKM Naik Kelas

BRI Nilai Reformasi KUR Percepat Graduasi UMKM Naik Kelas

4 Mei 2023

Jokowi Minta BRI Izinkan Petani Dapat KUR dengan Jaminan SK Hutan Sosial

10 Maret 2023

BRI Ultah Ke-126, Jokowi: Terus Aktif Bangun Ekonomi Kerakyatan

17 Desember 2021

Dorong Branding Bank Global, BNI Lounge Hadir di WSBK Mandalika

13 November 2022

Sri Mulyani Rogoh Kocek Negara Rp 4,3 T Demi Kereta Cepat

9 November 2021

Peringkat RI Anjlok di WCR 2025, Daya Saing Indonesia Merosot ke Posisi 40

25 Juni 2025

BRI Siapkan Kas Rp 25,2 T Hadapi Libur Natal dan Tahun Baru

21 November 2023

Dua Orang Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana KUR Rp 793 Juta di Malang

17 Juli 2023

Legislator PD Soroti Rangkap Jabatan Komisaris eks Wamenkeu Mardiasmo

20 Maret 2023

Sambut Pesta Rakyat Simpedes Denpasar, Ada Pesta Seni-Edukasi Keuangan

23 September 2023
© Copyright Bankterkini Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Entertainment
    • Gaming
    • Movie
    • Music
    • Sports
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Food
    • Travel
    • Health
  • News
    • Bussiness
    • Politics
    • Science
    • World
  • Tech
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile