Pemprov Jabar upayakan terciptanya industri inklusif. Saat ini jumlah penyandang disabilitas yang bekerja di perusahaan sebanyak 1.478 orang, dari total 23.566 penyandang disabilitas.
Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar tengah membuat formula melalui vokasi bagi penyandang disabilitas di SLB. Vokasi itu diklaim sebagai upaya agar penyerapan tenaga kerja penyandang disabilitas terus meningkat.
“SLB diajarkan vokasi keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan,” kata Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi kepada awak media di acara Festival Garuda Jaya di Gedung Sate, Kamis (14/7/2022).
Sekadar diketahui, Festival Garuda Jaya merupakan pameran dan bursa kerja bagi penyandang disabilitas. Totalnya ada 18 perusahaan yang dilibatkan. Dedi pun menginginkan agar perusahaan yang ramah disabilitas terus bertambah. Seiring dengan peningkatan kemampuan penyandang disabilitas yang sesuai kebutuhan perusahaan melalui vokasi.
“Sudah ada lisnya. Dari mereka (penyandang disabilitas) kelas XI mendapatkan vokasi. Misalnya, tata boga, perawatan, dan lainnya,” kata Dedi.
Lebih lanjut, Dedi menerangkan saat ini lebih banyak lulusan SLB yang memilih menjadi pelaku usaha, semisal UMKM dan lainnya. “Karena mereka punya ketrampilan. Kita buka untuk butuhkan pinjam dan modal melalui perbankan, koperasi juga,” ucap Dedi.
Sistem Pendukung
Sementara itu, dikutip dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar menyebutkan, dari 23.566 penyandang disabilitas di Jabar, hanya 1.478 orang yang bekerja di perusahaan.
Penyerapan tenaga kerja penyandang disabilitas tertinggi dari Kabupaten Ciamis. Sebanyak 185 disabilitas ber-KTP Ciamis telah bekerja. Kemudian disusul Kota Bandung, yakni sebanyak 167 disabilitas bekerja di perusahaan. Kemudian, daerah lainnya adalah Garut dan Indramayu. Masing-masing sebanyak 102 dan 100 disabilitas yang dipekerjakan di perusahaan.
Kepala Bidang Penempatan Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Jabar Hendra Kusuma Sumantri mengaku telah meracik sistem yang bernama Sima Juara atau SIJU, akronim dari sistem informasi jaringan warga Jabar sejahtera. Dalam SIJU terdapat orang-orang yang membutuhkan pekerjaan, lowongan kerja atau job bank, asesmen untuk pencari kerja dan training center.
“Di dalam sistemnya itu ada tiga menu. Kerja di dalam negeri, kerja luar negeri dan khusus untuk penyandang disabilitas. Sudah kita launching 2021,” kata Hendra.
Hendra menegaskan pihaknya berpegang pada UU Nomor 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas. Di mana dalam UU itu tercantum tentang hak penyandang disabilitas untuk bekerja dan berwirausaha. Hendra mengatakan saat ini beberapa perusahaan sudah mulai ramah disabilitas.
“Lumayan banyak sekarang. Perusahaan di Banjaran, Bandung itu juga menerima kawan-kawan kita dari penyandang disabilitas. Kemudian di Garut juga,” kata Hendra.
Hendra berharap perusahaan di Jabar mengimplementasikan UU yang ada, yakni satu persen pekerja dari kuota yang ada di perusahaan swasta diperuntukkan kepada disabilitas. Sedangkan untuk BUMN dan pemerintahan kuotanya dua persen untuk disabilitas.
“Syukur-syukur lebih (yang ditetapkan UU). Tentu berharap teman-teman (perusahaan) memenuhi keinginan UU tersebut.
(sud/mso)