Jakarta –
Kejadian warga kecewa ditolak melapor hingga merasa tidak dilayani baik oleh polisi saat melaporkan tindak kejahatan sempat menjadi sorotan. Sebaliknya, salah satu pembaca detikcom Dicky Eka Saputra (30) justru menceritakan pengalaman berbeda. Dia ditolong anggota Polsek Senen, Jakarta Pusat, Aiptu John, saat jadi korban pencopetan.
Pemuda asal Kuningan, Jawa Barat (Jabar) itu mengusulkan Aiptu John sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 lewat formulir online di tautan http://dtk.id/hoegengawards. Ini cerita singkat Dicky soal Aiptu John, seperti dilihat detikcom, Selasa (22/3/2022):
Jika beliau masih bertugas di polsek saat ini, saya ingin mengucapkan terima kasih karena sekitar tahun 2017-an saya dan isteri ingin pulang ke Depok ke Stasiun Senen dari Tanjung Priok. Lalu kami berdua kecopetan subuh-subuh di Metromini dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Senen. Saat itu ada bapak John yang menangani saya dan istri. Lalu beliau membuat laporan kami dan kami diberi bekal uang dan ongkos pulang ke Depok saat itu.
Karena saat ini saya sudah pulang kampung, dan saya tidak punya foto persisnya dan juga saya belum sempat membalas kebaikan bapak John tersebut. Mungkin hanya ini dan doa saya yang bisa saya berikan.
Semoga bapak John di berikan kesehatan dan umur panjang, agar suatu saat kita bertemu lagi. Terima Kasih Pak John, semoga bapak adalah Bapak Hoegeng di era milenial ini.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
detikcom lalu menghubungi Dicky via sambungan telepon. Dicky lalu menceritakan lengkap kejadian dirinya dan istri dicopet hingga diberi sejumlah uang oleh Aiptu John untuk bekalnya mencari kerja di Kota Depok, Jabar.
“Sekitar 2016 atau 2017, aduh saya lupa, awalnya tuh saya sama istri nginep di rumah kakak ipar di Tanjung Priok. Lalu karena kita mau berdua sama-sama cari kerja di Depok. Jadi saya Subuh-subuh itu berangkat ke Depok, pukul 04.30 WIB, selepas azan Subuh. Saya naik Metromini dari Tanjung Priok ke Stasiun Senen (Jakarta Pusat),” kata Dicky.
“Selepasnya di Stasiun Senen itu, tiba-tiba ada dua orang yang kaya kernet Metromini gitu. Saya bilang ke sopir, ‘Pak sopir, saya ongkos kasih ke itu (dua orang yang dikira kernet) ya’. Pak sopir bilang, ‘Jangan… jangan… ke sini saja,” sambung Dicky.
Dicky menyebut ‘kernet misterius’ itu lalu mengajaknya bicara sambil mendekati dirinya dan istrinya. Setelah Dicky memberi ongkos ke sopir Metromini turun dari bus, dia menyadari dompetnya hilang.
“Persiapan ambil uang buat naik kereta, ‘Lho kok dompet hilang’. Saya tanya ke istri saya, dompet istri saya juga ternyata hilang. Nah, saya tadinya nggak mikir dicopet. Saya pikir (dompet) jatuh di bus pas mau bayar Metromini,” ujar Dicky.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
Sampai pada akhirnya Dicky mencoba kembali mencari bus Metromini yang dia baru saja tumpangi dan mencari dompetnya. Namun hasilnya nihil. Sopir Metromini lalu menghampirinya dan memberi tahu secara tak langsung soal dua ‘kernet misterius’ yang diduga pencopet.
“Nah bingung kan saya tuh, sudah nggak ada uang cash, dompet isi ATM dicopet, telepon juga mati. Mau pulang nggak bisa, bingung saya. Karena saya nggak terlalu hafal wilayah Senen, saya jalan, lihat ada kantor polisi. (Ajak istri) ‘Yuk kita lapor saja ke sana’,” ucap Dicky.
Dicky mengatakan membuat laporan kasus pencopetan bukan agar pelaku ditangkap, tapi supaya mendapat surat keterangan hilang, agar bisa mengurus kartu ATM baru di bank. Dia lalu masuk ke Mapolsek Senen.
“Saya cerita sama polisi yang saya temui, saya bilang ‘Pak, saya kecopetan’, terus ditanya sama polisinya kejadiannya di mana. Saya lalu ditemukan dengan yang bagian pelaporan, Pak John,” sebut Dicky.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
Di situlah, Dicky mengaku pandangannya soal polisi berubah. Dicky mengatakan di bayangannya pelayanan polisi lama kalau tak pakai uang, namun kekhawatiran itu hilang usai bertemu Aiptu John.
“Dia nanya kecopetannya di Metromini mana, ciri-ciri pencopetnya apa, pokoknya ditanya detail. Saya ditanyai dari mana mau ke mana, mau pulang ke mana. Saya bilang saya (merantau) dari Kuningan. Mau kerja ke Depok karena ada info lowongan kerja,” terang Dicky.
Singkat cerita, Aiptu John mengeluarkan selembar Rp 50 ribu setelah mendengar Dicky dan istri tak punya pegangan uang sepeser pun. Dicky menyampaikan Aiptu John bahkan hendak mengeluarkan uang untuk memberi Dicky dan istrinya tambahan pegangan selama mencari kerja di Kota Depok, namun Dicky menegaskan bantuan Aiptu John sudah lebih dari cukup.
“Saya awal dicopet sudah pasrah karena yang saya dengar Jakarta itu keras. Sudah kena copet, pikir saya, ‘Jadi gembel, jadi gembel dah‘. Saya cuma berharap bisa urus ATM supaya saya ada pegangan, walaupun isi ATM cuma ratusan ribu,” ungkap Dicky.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
“Makanya, lihat sikap Pak John, yang saya tahu kalau mau lapor polisi harus bayar, kan stigmanya kan negatif gitu ya. Makanya saya sempet nolak, bilangnya saya cuma butuh surat kehilangan saja, tapi Pak John tidak begitu. Bukannya kita kasih polisi, malah Pak Polisi yang kasih duit tanpa saya minta,” imbuh Dicky.
Dicky mengatakan nominal uang yang diberikan John tak hanya cukup untuk membeli tiket KRL tujuan Depok, tetapi juga membuat dirinya dan istri bisa sarapan terlebih dulu pagi itu.
“Saya kan memang dari kampung, tahunya cerita-cerita negatif soal kehidupan Ibu Kota. Makanya saya nggak akan lupa itu, ada polisi namanya Aiptu John menolong saya dan istri. Berkesan banget dan saya seneng banget,” tambah Dicky.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
Kapolsek Senen: Aiptu John Sakit
detikcom menghubungi Kapolsek Senen Kompol Ari terkait sosok Aiptu John. Ari menyampaikan John jatuh sakit sehingga saat ini belum bisa bertugas.
“Aiptu John memang rajin bapak itu. Sekarang sakit komplikasi,” ucap Ari.
Ari mengatakan tahun depan, yang bersangkutan akan pensiun dari Polri. Saat ini, sambung Ari, hidup John bergantung pada bantuan oksigen.
“Dia punya rasa tanggung jawab baik, loyal. Sekarang ini ketergantungan oksigen,” pungkas Ari.
Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022.
Tonton juga Video: Yakin Masih Banyak Polisi Baik, Detikcom Buat Hoegeng Award
(aud/hri)