Dalam paparan yang dipandu Dekan FEB USU Dr Fadli, Menteri BUMN mengatakan, saat ini dunia sedang menghadapi disrupsi yang sangat berat. Tak hanya disrupsi digitalisasi, tetapi juga disrupsi pasar global dan kesehatan.
“Dan kalau kita lihat, di pasar global kemarin dengan adanya G20, semua negara di dunia mendorong transformasi,” katanya.
Ia juga tidak setuju jika supply chain memakai sumber daya alam (SDA) Indonesia untuk pertumbuhan bangsawan. “Sudah saatnya, kita harus menjadi sentra pertumbuhan dunia, tetapi market kita harus menjadi market pertumbuhan bangsa kita,” ucapnya.
Menurut Erick, disrupsi teknologi juga sangat menyeramkan. Top 10 besar perusahaan di Amerika yang dulunya berbasis SDA, saat ini tujuh di antaranya sudah berbasis teknologi.
“Artinya, disrupsi ekonomi untuk digitalisasi bukan sesuatu yang bisa dihindari. Kita siap nggak ketika kita booming, generasi muda, bonus demografi kita. Indonesia punya market dan SDA, namun SDM kita menjadi tantangan,” tuturnya.
Dalam mendukung peningkatan kualitas SDM itu, kampus juga harus bertransformasi. Kementerian BUMN membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada para mahasiswa sebagai generasi muda untuk dapat belajar dan melakukan praktik langsung di dunia industri.
“Bagaimana generasi muda bekerja diawali vokasi dan training. Kerja sama magang sudah dilakukan. BUMN memiliki banyak sektor, mulai dari perbankan, logistik, telekomunikasi, kita sangat terbuka melakukan itu,” ujarnya.
Erick juga mengapresiasi lulusan USU yang banyak memiliki posisi penting di BUMN. “Di BUMN ini sudah banyak embrio dari USU. Contohnya, Wakil Dirut BTN, Dirut Mandiri Taspen dan Direktur Bank Mandiri Kepatuhan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah meminta BUMN untuk menumbuhkan ekonomi lebih baik dengan banyak menerap tenaga kerja dari universitas, khususnya USU.
“Dengan hal itu, BUMN dapat membawa hal yang baik bagi wilayah Sumut, menumbuhkan ekonomi melalui BUMN yang ada di Sumut,” ucap Wagubsu.
Ia juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk FEB USU. “Semoga dapat berkolaborasi dengan BUMN untuk menumbuhkan ekonomi Sumut,” ujarnya.
Berbicara mengenai kompetensi kampus yang dikolaborasikan dengan BUMN, Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si menyampaikan, USU memiliki tema riset yang unggul di internasional. Jika dikembangkan, tema itu dapat mendukung kemajuan bangsa.
“Mahasiswa konsentrasi dengan riset dan pengabdian masyarakat. Mahasiswa yang sudah tertanam perspektif praktisnya akan lebih mudah untuk diserap dunia kerja,” kata Muryanto.
![]() |
Dia berharap, sinergi antara dunia kampus dan BUMN dapat dilakukan secara masif. Dalam acara tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir juga berkesempatan untuk menabalkan nama gedung Aula FEB yang baru. Serta diadakan juga pemberian buku yang berjudul ’60 Gagasan FEB USU untuk Indonesia’. Buku tersebut merupakan kumpulan gagasan-gagasan dari akademisi dan ekonom FEB USU untuk memperbaiki ekonomi Indonesia di tahun 2022. Informasi lebih lanjut kunjungi https://www.usu.ac.id/id.
(Content Promotion/Universitas Sumatera Utara)