BankTerkini.com – IHSG mengalami penurunan pada perdagangan kemarin, Kamis 22 Februari 2024, dengan mencatatkan kerugian sebesar 9,38 poin atau melemah 0,13% menjadi 7.339,63. Penurunan ini disertai dengan aktivitas aksi jual bersih yang signifikan dari investor asing, mencapai Rp253,07 miliar secara keseluruhan di pasar saham.
Investor asing terutama aktif melakukan aksi jual pada beberapa saham unggulan, dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi yang paling banyak mengalami aksi jual, mencapai Rp324,02 miliar. Namun demikian, hal ini tidak serta merta mencerminkan sentimen negatif secara keseluruhan, karena beberapa saham malah mengalami aktivitas pembelian yang cukup tinggi dari investor asing.
Meskipun terjadi penurunan pada IHSG dan aksi jual yang signifikan pada beberapa saham, perlu diperhatikan bahwa tidak semua sektor mengalami penurunan. PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT), misalnya, mencatatkan aktivitas pembelian yang cukup tinggi dari investor asing, mencapai Rp121,73 miliar, yang berdampak positif pada kenaikan harga saham sebesar 8,1% menjadi Rp10.675/saham.
“Kami melihat bahwa pasar saham masih menawarkan peluang yang menarik, terutama dengan adanya saham-saham seperti ISAT yang mengalami kenaikan signifikan akibat minat beli investor asing,” kata seorang analis pasar.
Dalam hal ini, perlu dicatat bahwa turunnya IHSG dan aktivitas aksi jual investor asing pada beberapa saham bukanlah indikator pasti bahwa pasar saham dalam kondisi negatif secara keseluruhan. Sebaliknya, hal ini dapat dipandang sebagai bagian dari dinamika pasar yang biasa terjadi, dengan adanya pergeseran minat investor dan peluang investasi yang terus muncul.
Meskipun ada beberapa saham yang mengalami tekanan jual, namun ada juga saham-saham yang tetap menarik minat investor, terutama yang memiliki potensi pertumbuhan yang kuat dalam jangka panjang. Hal ini sejalan dengan strategi jangka panjang bagi investor yang melihat pasar saham sebagai sarana untuk memperoleh keuntungan dalam jangka waktu yang lebih luas.
Pada perdagangan kemarin, sebanyak sepuluh saham tercatat mengalami angka net sell tertinggi oleh investor asing. Diantaranya adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatat net sell sebesar Rp324,02 miliar, disusul oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan jumlah Rp151,03 miliar. Selanjutnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat dengan net sell sebesar Rp98,4 miliar, diikuti oleh PT Astra International Tbk (ASII) dengan angka Rp53,53 miliar.
Tak ketinggalan, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga masuk dalam daftar dengan masing-masing mencatat net sell sebesar Rp53,46 miliar dan Rp52,2 miliar. Sementara itu, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga tercatat mengalami net sell yang signifikan dengan masing-masing mencapai Rp48,82 miliar, Rp25,63 miliar, Rp20,04 miliar, dan Rp19,13 miliar.
Seiring dengan adanya dinamika tersebut, para pelaku pasar diimbau untuk tetap memperhatikan fundamental perusahaan dan mengambil keputusan berdasarkan analisis yang cermat. Dengan demikian, meskipun terjadi fluktuasi harga saham, investor dapat tetap memanfaatkan peluang yang ada dan mengoptimalkan potensi keuntungan dalam jangka panjang.
Baca juga: Rupiah Melemah, Dolar US Mendominasi!
Sumber: Bloomberg Technoz.