Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar. Namun, Indonesia tak masuk dalam 10 besar produsen dunia untuk industri halal.
Erick menjelaskan, Indonesia telah berhasil menjawab keraguan banyak pihak dalam penanganan pandemi. Tak hanya berhasil menangani pandemi, Indonesia pun kini menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi dunia di angka 5%.
Erick menilai hal tersebut belum cukup mengingat besarnya tantangan yang tengah dan akan dihadapi Indonesia dalam era disrupsi.
“Sejak awal kita sadar pentingnya membangkitkan ekonomi kerakyatan dan ekonomi umat, kita tidak bisa biarkan negara muslim terbesar tapi industri halal kita tidak masuk di 10 besar produsen dunia. Di sana ada Taiwan, AS, Brasil, tapi Indonesia tidak ada. Ada yang salah, tapi kita bukan saling menyalahkan, ini saatnya intropeksi membangun industri halal,” kata Erick dalam keterangannya saat menghadiri Majelis Shalawat At-Thohir di Ponpes Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (14/5/2022) malam.
BUMN, lanjut Erick, telah memiliki Bank Syariah Indonesia yang masuk dalam 10 besar bank di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 360 triliun. Erick menjadikan BSI sebagai wadah dalam menciptakan muslimpreneur.
“Kenapa saya sering hadir ke pesantren-pesantren, karena ingin mengangkat ponpes jadi mercusuar peradaban, yang mana ini menjadi pondasi ekonomi umat,” lanjut Erick.
Erick menyebut salah satu faktor kunci dalam kemajuan peradaban ialah kualitas sumber daya manusia (SDM). Bagi Erick, salah satu SDM terbaik Indonesia ada di ponpes yang begitu menekankan pentingnya akhlak dan pendidikan karakter yang baik.
“Kekayaan tanpa akhlak menghasilkan kerakusan, kekuasaan tanpa akhlak adalah kezaliman, dan kepintaran tanpa akhlak adalah tipu daya,” kata Erick.
Bersambung ke halaman selanjutnya.