Jakarta –
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarno mengungkapkan strategi perusahaan dalam menyalurkan pembiayaan untuk para pelaku UMKM. Strategi ini terbukti mampu menghasilkan nilai transaksi hingga Rp 1.300 triliun per tahun.
Hal itu diungkapkan Sunarso dalam Plenary Session ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) 2023, di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Awalnya Sunarso menjelaskan bahwa nasabah di kelas pelaku usaha mikro sebenarnya tidak terlalu tertarik dalam model perbankan digital. Hal itulah yang membuat BRI tidak terlalu mendorong jenis perbankan digital untuk menggaet nasabah ultra mikro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mereka lebih memilih masuk ke perbankan melalui agen dibandingkan model perbankan digital yang membutuhkan lembaga keuangan. Menjadi penting untuk menjawab tantangan ini, kami menghadirkan bank hybrid,” tuturnya.
BRI pun tetap mengandalkan agen-agennya melalui BRILink untuk menyalurkan pembiayaan ke pelaku usaha mikro dan ultra mikro. Saat ini total ada lebih dari 600 ribu agen BRILink.
“Kami memiliki agen BRILink yang telah menghasilkan nilai transaksi sekitar Rp 1.300 triliun setiap tahunnya,” ucapnya.
Menariknya lagi dari nilai transaksi yang dihasilkan agen BRILink itu, perusahaan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,4 triliun setiap tahunnya.
“Dan agen itu sendiri menerima, dua hingga tiga kali lipat pendapatan fee dari pembagian tersebut,” tutur Sunarso.
Lihat Video ‘Kepedulian dan Kemeriahan di Pesta Rakyat Simpedes’:
(das/das)
