Jakarta –
Inggris mulai ‘menyerang’ taipan Rusia yang punya bisnis di negaranya dengan segudang sanksi. Para taipan Rusia yang diketahui punya hubungan baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terancam dibekukan asetnya dan tidak diperbolehkan masuk ke Inggris ataupun berbisnis di negara tersebut.
Dikutip dari Reuters, Kamis (10/3/2022), Inggris sudah memberlakukan sanksi terhadap Roman Abramovich yang merupakan petinggi raksasa sepak bola asal London, Chelsea. Sanksi juga diberikan kepada Igor Sechin, kepala eksekutif raksasa minyak Rusia Rosneft.
Igor Sechin, yang digambarkan Inggris sebagai tangan kanan Putin, sudah masuk dalam daftar sanksi AS dan Uni Eropa dan pekan lalu pihak berwenang Prancis menyita kapal pesiarnya.
Oleg Deripaska dan empat oligarki Rusia lainnya juga menjadi tokoh paling terkenal yang ditambahkan ke daftar sanksi Inggris sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Tindakan itu membuat rencana Abramovich untuk menjual Chelsea nampaknya akan menjadi sulit. Meskipun begitu, pemerintah mengatakan tim sepak bola itu masih bisa terus bermain.
“Tidak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka yang telah mendukung serangan kejam Putin di Ukraina,” kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam keterangannya.
Beberapa taipan lain yang ditambahkan ke daftar adalah Oleg Deripaska yang memiliki saham di En+ Group, Dmitri Lebedev Ketua Bank Rossiya, Alexei Miller CEO Gazprom, dan Nikolai Tokarev Presiden BUMN pipa Rusia Transneft.
Secara total Inggris mengatakan orang-orang yang ditambahkan ke daftar sanksi ini memiliki kekayaan bersih kolektif senilai US$ 19,74 miliar atau sekitar Rp 283 triliun (kurs Rp 14.350).
Abramovich menjadi salah satu tokoh yang sangat-sangat dikejar pemerintah Inggris untuk disanksi. Di Inggris, selain memiliki Chelsea, dia juga merupakan pemegang saham terbesar di perusahaan baja Rusia, Evraz. Perusahaan itu terdaftar di bursa London dan mengalami penurunan harga hingga 16% setelah sanksi diumumkan.
Pemerintah Inggris menggambarkan Abramovich, sebagai seorang pengusaha Rusia terkemuka dan oligarki pro-Kremlin. Taipan itu disebut-sebut telah menikmati hubungan dekat selama beberapa dekade dengan Putin.
Hubungan dengan Putin ini telah memberi Abramovich keuntungan finansial atau materi baik dari presiden Rusia secara langsung, atau pemerintah Rusia.
(hal/dna)