Komisi XI akan melakukan fit and proper test terhadap 14 kandidat anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebelumnya telah dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Posisi Kepala Eksekutif Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) menjadi sorotan mengingat banyaknya permasalahan di industri asuransi dan fintech yang termasuk dalam ranah pengawasan IKNB. Salah satu calonnya ialah Pantro Pander Silitonga.
Dari dua nama yang beredar luas diusulkan Presiden Jokowi untuk posisi KE IKNB, Pantro menjadi satu-satunya kandidat yang saat ini aktif berkecimpung dalam industri IKNB dan memiliki posisi strategis dengan tanggung jawab krusial di industri asuransi dan penjaminan.
Pantro saat ini menjabat sebagai Direktur Bisnis PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia sekaligus Komisaris IFG Life. Ia juga masih aktif sebagai Komisaris PT Bahana Artha Ventura setelah sebelumnya menjadi Komisaris Utama Mandiri Capital, perusahaan modal ventura milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menjadi investor di berbagai startup Indonesia.
PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau dikenal dengan IFG (Indonesia Financial Group) adalah Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan.
IFG beranggotakan antara lain PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) dan PT Bahana Sekuritas.
Dalam posisinya saat ini, Pantro rutin berkutat dengan seluk beluk usaha asuransi dan penjaminan secara kolaboratif dengan direksi IFG lainnya meliputi aspek bisnis, komersial, transformasi usaha, tata kelola, audit dan manajemen resiko, termasuk mekanisme perlindungan konsumen, restrukturisasi dan reorganisasi perusahaan.
Ia juga bertanggung jawab atas perencanaan strategi dan implementasi digitalisasi bisnis perusahaan yang relevan dalam peningkatan pertumbuhan usaha dan revenue yang berkelanjutan.