Jakarta –
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI membukukan laba bersih Rp 32,22 triliun pada tahun 2021. Laba tersebut meningkat hampir 2 kali lipat dibandingkan perolehan 2020 yang sebesar Rp 18,66 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perolehan laba tersebut menunjukkan bahwa bank pelat merah ini mampu menciptakan nilai ekonomi secara luas meskipun menghadapi tantangan.
“Raihan laba sebesar Rp 32,22 triliun, ini membuktikan bahwa perseroan dapat terus meng-create economic value kepada seluruh stakeholder di tengah kondisi yang sangat menantang saat ini,” katanya dalam teleconference, Kamis (3/2/2022).
Salah satu pendorong laba BRI adalah kinerja kredit yang memuaskan. Sampai akhir Desember 2021, kredit yang disalurkan oleh BRI, tumbuh 7,16% secara tahunan. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit secara perbankan nasional yang rata-rata 5,24%.
“Dan seluruh segmen nasabah di BRI itu kreditnya tumbuh secara positif terutama drivernya adalah di kredit yang di segmen mikro karena segmen mikro kita tumbuh tinggi, yaitu tumbuh 12,98% year on year,” jelasnya.
Kemudian kredit untuk usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 3,55%, korporasi tumbuh 2,37%, dan segmen konsumer 3,97%.
“Kemudian kredit-kredit itu kita kelola dengan basis risk management (manajemen risiko) yang baik sehingga BRI berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan, dan hal itu tercermin pada angka non performing loan/NPL yang terjaga di level 3,08%, dengan NPL coverage yang lebih dari sekedar memadai tetapi sangat memadai, di mana NPL coverage kita mencapai 278,14%,” tambah.
Simak juga Video: Demi Membangkitkan Ekonomi Desa, BRI Selenggarakan Program Desa Brilian
(toy/fdl)