Sektor mineral dan batu bara (minerba) punya peran yang penting untuk penerimaan negara. Untuk itu, diperlukan pengawasan serta tata kelola yang baik terhadap sektor minerba, salah satunya dengan aplikasi SIMBARA atau Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap agar SIMBARA dapat memberikan tata kelola yang baik dan memberikan kepastian bagi penerimaan negara dan dunia usaha. SIMBARA merupakan aplikasi hasil kolaborasi antar-instansi.
“Kami di Kementerian Keuangan bersama-sama dengan Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, dan juga Bank Indonesia berupaya dan berikrar untuk membuat ekosistem pengelolaan minerba yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir. Saya berharap dengan munculnya SIMBARA ini akan memberikan tata kelola yang makin pasti, makin transparan, akuntabel, dan akurat yang memberikan kepastian bagi penerimaan negara dan juga dari sisi dunia usaha,” ungkap Sri Mulyani, ditulis Jumat (1/4/2022).
Sementara itu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, diluncurkannya Simbara merupakan usaha penertiban tata kelola industri minerba yang selama ini kurang terintegrasi. “Ini suatu momentum membuat Indonesia lebih terintegrasi, dengan SIMBARA saya apresiasi sekali. Saat ini kita masukan batu bara dan segera target selanjutnya untuk nikel,” kata Luhut.
Luhut menargetkan pada langkah awal aliran data yang dibutuhkan oleh masing-masing instansi dalam proses perizinan sudah mengalir dari hulu ke hilir.
“Perlu diperhatikan bahwa Data Nomor Transaksi Penerimaan Negara (DNTPN) serta Laporan Hasil Verifikasi (LHV) merupakan data pokok yang akan digunakan sebagai alat verifikasi dalam memberikan izin ekspor, yaitu mulai dari penerbitan laporan surveyor, penerbitan pemberitahuan ekspor barang, serta penerbitan surat persetujuan berlayar,” tegas Luhut.
Dengan SIMBARA, Luhut menuturkan mampu memberi dampak positif, seperti mempengaruhi kesisteman lebih teratur, mampu mengindentifikasi celah-celah rawan korupsi.
“SIMBARA sendiri berbanding lurus dengan penerapan pengawasan, pemberatasan penambangan ilegal, sehingga dapat langsung berkontribusi pada optimalisasi penerimaan negara, dan mencipta tata kelola yang baik. Selain itu, SIMBARA juga mampu menciptakan efektifitas pelayanan dengan peningkatan dan penerapan single output input,” kata Luhut.