bankterkini.com
  • Berita Terkini
  • Cari
Senin, November 3, 2025
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Cari
No Result
View All Result
bankterkini.com
No Result
View All Result

Pasar Surat Utang Negara Tertekan, Rupiah Melemah Terdalam di Asia

Christine Natalia by Christine Natalia
26 Juli 2024
in News
0
Pasar Surat Utang Negara Tertekan, Rupiah Melemah Terdalam di Asia

Pasar Surat Utang Negara Tertekan, Rupiah Melemah Terdalam di Asia

BankTerkini.com – Pasar surat utang negara mengalami tekanan signifikan pada pembukaan pasar pagi ini, yang berdampak pada pelemahan nilai rupiah menjadi yang terdalam di Asia. Hampir semua tenor Surat Berharga Negara (SBN) mencatat kenaikan imbal hasil, terutama tenor 2 tahun (2Y), 5 tahun (5Y), dan 10 tahun (10Y). Menurut data realtime Bloomberg, imbal hasil SBN-2Y naik menjadi 6,8%, SBN-5Y meningkat menjadi 6,821%, dan SBN-10Y mencapai 6,99%, naik sebesar 1 basis poin (bps).

Tekanan pada pasar surat utang negara turut menyeret nilai tukar rupiah. Rupiah melemah 0,26% menjadi Rp16.293 per dolar AS, menjadikannya mata uang dengan penurunan terdalam di Asia pagi ini, bersaing dengan won Korea.

Di sisi lain, investor di pasar saham terlihat tidak terpengaruh oleh sentimen global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru menguat 0,60% menjadi 7.281, meskipun pergerakan bursa saham di Asia cenderung bervariasi. IHSG menguat seiring dengan bursa saham Jepang, Shenzen China, dan Kospi Korea. Bursa saham Vietnam dan indeks PSEi Filipina juga mengalami penguatan. Sebaliknya, bursa saham Malaysia dan Thailand mengalami tekanan.

Tekanan yang dialami pasar surat utang Indonesia kemungkinan dipicu oleh mengempisnya optimisme pasar terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve. Pertumbuhan ekonomi AS yang masih kuat pada kuartal II-2024 memicu kekhawatiran bahwa inflasi di AS masih sulit ditekan, membatasi ruang bagi The Fed untuk memulai pelonggaran moneter.

Kondisi ini juga mengurangi peluang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan, yang sangat dipengaruhi oleh kebijakan The Fed. Akibatnya, surat utang Indonesia semakin tertekan.

Premi risiko investasi Indonesia naik dua hari berturut-turut dan pagi ini bertahan di kisaran 76,1, sedikit turun dari sebelumnya 77. Pada 23 Juli lalu, investor asing menjual surat utang Indonesia senilai US$172,4 juta atau sekitar Rp2,81 triliun, menjadi penjualan terbesar dalam sehari sejak 20 Juni.

Baca juga: Bagikan Sertifikat Tanah, Jokowi: Bisa ‘Disekolahkan’, Tapi Hati-hati

Optimisme terkait prospek penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh langkah The Fed, ternyata hanya berdampak terbatas pada harga obligasi negara jangka pendek. Peningkatan pasokan SRBI juga melemahkan dampak penurunan suku bunga acuan terhadap yield SBN tenor pendek.

Sejauh ini, Bank Indonesia telah menjual SRBI senilai Rp800 triliun atau sekitar US$49 miliar yang menawarkan imbal hasil jauh lebih tinggi dibanding SBN dengan tenor setara. Investor asing menguasai sekitar Rp130 triliun SRBI per akhir Juni.

Pada lelang terakhir, bunga SRBI tenor 12 bulan ditetapkan di level 7,23%, meski menurun dari 7,53% pada awal Juli. Namun, tingkat bunga SRBI ini masih jauh melampaui imbal hasil SBN tenor pendek. Pagi ini, SBN-1Y berada di level 6,64%, sementara seri SPN dengan tenor 3 bulan dan 6 bulan masing-masing ditetapkan di level 6,45% dan 6,72%.

Menurut Francis Cheung, Head of Forex Strategist and Rate di OCBC Singapura, arus masuk modal ke SRBI telah membatasi ruang penurunan yield obligasi negara. Meski ada peluang Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps tahun ini, investor tetap enggan masuk ke obligasi negara jangka pendek.

Obligasi jangka pendek biasanya lebih sensitif terhadap ekspektasi suku bunga acuan. Namun, dengan imbal hasil SRBI yang masih lebih tinggi, investor terlihat lebih tertarik pada instrumen moneter tersebut. Bank Indonesia dalam pernyataan terakhir menyatakan bahwa ruang penurunan suku bunga acuan kemungkinan terbuka pada kuartal IV-2024, yang bisa mendorong harga surat utang. Namun, dengan SRBI yang masih menarik bagi investor, obligasi negara jangka pendek belum mampu menarik minat yang signifikan.

Tekanan pada pasar surat utang negara dan pelemahan nilai tukar rupiah mencerminkan dinamika ekonomi global yang mempengaruhi pasar domestik. Kebijakan moneter dari bank sentral besar seperti Federal Reserve terus menjadi faktor penting dalam menentukan arah pasar. Di tengah ketidakpastian ini, investor perlu mencermati perkembangan lebih lanjut untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

Sumber: Bloomberg Technoz.

Tags: Kinerja RupiahPaasar KeuanganPasar ModalPasar Surat UtangRupiahRupiah Melemah
Previous Post

IHSG Menguat di Tengah Ketidakpastian Global

Next Post

OJK Ungkap Sektor Keuangan Indonesia Jadi Sasaran Utama Serangan Siber

Next Post
Indonesia Menghadapi Ancaman Siber di Sektor Keuangan

OJK Ungkap Sektor Keuangan Indonesia Jadi Sasaran Utama Serangan Siber

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Miliaran Duit Panas dari Nigeria Mengalir ke Wanita Terapis Bandung

Miliaran Duit Panas dari Nigeria Mengalir ke Wanita Terapis Bandung

13 April 2022
Lolos Tes Rekrutmen BUMN Tahap 1? Cek di Sini Gaji yang Menantimu

Lolos Tes Rekrutmen BUMN Tahap 1? Cek di Sini Gaji yang Menantimu

3 Juli 2023
BUMN Siap Setor Dividen Rp 80,2 T ke Negara, BRI Kontributor Terbesar

BUMN Siap Setor Dividen Rp 80,2 T ke Negara, BRI Kontributor Terbesar

5 Mei 2023
Meredanya Ketegangan Dagang AS China Buka Peluang Ekonomi Baru bagi Indonesia

Meredanya Ketegangan Dagang AS China Buka Peluang Ekonomi Baru bagi Indonesia

13 Mei 2025
Garuda Boleh Lega, PMN Rp 7,5 T Bisa Cair Bulan Ini!

Garuda Boleh Lega, PMN Rp 7,5 T Bisa Cair Bulan Ini!

10 Agustus 2022

Erick Thohir Tinjau Proyek Infrastruktur Garapan BUMN di Sumbar

21 Desember 2022
BRI Bagi Dividen Rp 26,4 T, Erick Thohir Puji Kinerja Holding Ultra Mikro

BRI Bagi Dividen Rp 26,4 T, Erick Thohir Puji Kinerja Holding Ultra Mikro

2 Maret 2022

KAI Tebar Diskon 77.000 Tiket Mulai Rp 7.000, Catat Tanggalnya!

6 September 2022

Sri Mulyani Dipanggil Komisi XI DPR Bahas Suntikan Modal 5 BUMN

29 Agustus 2022

Beri Motivasi ke Wisudawan Unperba, Bamsoet: Terus Berusaha Meraih Impian

15 September 2023

BNI Siapkan Uang Tunai Segini Banyak buat Kebutuhan Lebaran

4 April 2023

Ternyata Agen BRILink Bisa Layani Kredit, Nasabah Tak Perlu ke Bank

1 Juli 2023

Ada Promo Menarik buat Nasabah BRI di SOGO, Cek Nih!

9 Juni 2023

Nasabah Segmen Wholesale Mudah Bertransaksi Go-Global Pakai Qlola BRI

12 November 2023

Keren! Warga Bantul Bikin Conblock Berbahan Sampah Plastik Tanpa Pembakaran

18 Agustus 2022

Kala UMKM di Bandung Dilatih Pencatatan Keuangan Digital

8 Maret 2023
© Copyright Bankterkini Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Entertainment
    • Gaming
    • Movie
    • Music
    • Sports
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Food
    • Travel
    • Health
  • News
    • Bussiness
    • Politics
    • Science
    • World
  • Tech
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile