bankterkini.com
  • Berita Terkini
  • Cari
Senin, November 3, 2025
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Cari
No Result
View All Result
bankterkini.com
No Result
View All Result

Pengangguran Global Mencapai 4,9 Persen pada 2024, Apa Dampaknya?

Christine Natalia by Christine Natalia
4 November 2024
in News
0
Dampak Pengangguran Global Sebabkan Tantangan bagi Perekonomian

Dampak Pengangguran Global Sebabkan Tantangan bagi Perekonomian

BankTerkini.com – Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan bahwa pada tahun 2024, tingkat pengangguran global akan mencapai 4,9 persen. Angka ini setara dengan 402 juta individu yang ingin bekerja, namun terhalang oleh berbagai faktor, serta 183 juta orang yang secara resmi terdaftar sebagai pengangguran. Fenomena ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh banyak negara dalam menciptakan lapangan kerja yang memadai.

Peningkatan jumlah pekerja informal dari 1,7 miliar pada tahun 2005 menjadi 2 miliar pada 2024 juga menjadi perhatian. Pekerja informal sering kali tidak memiliki jaminan sosial atau stabilitas pekerjaan, sehingga berkontribusi pada ketidakpastian ekonomi. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mendalam tentang dampak pengangguran terhadap berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi.

Salah satu dampak paling signifikan dari pengangguran yang tinggi adalah penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan kajian yang dipublikasikan di ejournal.staindirundeng.ac.id, tingginya angka pengangguran berimplikasi pada berkurangnya output aktual dibandingkan dengan output potensial. Akibatnya, level kemakmuran yang dicapai masyarakat menjadi jauh lebih rendah dari harapan.

Selain itu, pengangguran juga mengurangi pendapatan negara. Ketika banyak individu tidak memiliki pekerjaan, aktivitas ekonomi di dalam negeri menurun, yang berdampak langsung pada penerimaan pajak. Hal ini mengakibatkan pemerintah kesulitan dalam menjalankan program-program pembangunan yang vital bagi masyarakat.

Dampak negatif lainnya adalah terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Investor cenderung menghindari negara dengan tingkat pengangguran yang tinggi, karena hal tersebut mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang lesu. Dengan berkurangnya investasi, perekonomian akan semakin sulit untuk bangkit dari kondisi yang buruk.

Di sisi lain, pemerintah harus mengeluarkan anggaran yang besar untuk mendukung warga yang tidak mampu bertahan hidup. Sejumlah negara terpaksa menyediakan bantuan sosial dan tunjangan bagi pengangguran, sehingga meningkatkan beban anggaran negara. Pengeluaran yang terus meningkat ini berpotensi mengganggu stabilitas keuangan negara.

Ketidakstabilan politik juga sering kali muncul akibat tingginya angka pengangguran. Masyarakat yang tidak puas dengan kondisi ekonomi dapat memicu konflik internal, yang berpotensi mengarah pada kerusuhan sosial. Sejarah menunjukkan bahwa ketidakpuasan sosial dapat berujung pada ketidakstabilan politik yang berkepanjangan.

Baca juga: OJK Cabut Izin Usaha PT Investree Radika Jaya, Ini Alasannya

Lebih lanjut, tingginya angka pengangguran sering kali berbanding lurus dengan peningkatan tindakan kriminal. Menurut jurnal.unpad.ac.id, individu yang tertekan akibat tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar cenderung mengambil tindakan nekat, termasuk kriminalitas. Aksi pencurian dan bahkan kekerasan bisa meningkat sebagai upaya untuk bertahan hidup.

Pengangguran juga berkontribusi pada rendahnya tingkat keamanan di suatu negara. Dengan meningkatnya kriminalitas, rasa aman masyarakat akan terganggu. Hal ini berpotensi membuat investor dan wisatawan enggan datang, sehingga memperburuk kondisi ekonomi yang sudah sulit.

Tantangan ini diperparah oleh pertumbuhan populasi yang pesat di negara berkembang, yang menyebabkan persaingan di pasar kerja semakin ketat. Menurut Journal of Law, Administration, and Social Science, tingginya angka kelahiran dan ledakan populasi menciptakan tekanan tambahan pada lapangan kerja yang terbatas. Generasi muda yang terjebak dalam pengangguran menjadi salah satu dampak langsung dari situasi ini, di mana mereka sulit untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka.

Secara keseluruhan, dampak pengangguran global pada tahun 2024 menunjukkan tantangan besar yang harus dihadapi oleh banyak negara. Upaya untuk mengatasi pengangguran tidak hanya memerlukan kebijakan ekonomi yang tepat, tetapi juga pendekatan yang komprehensif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan stabilitas sosial.

Tags: ekonomiILOlapangan kerjaOrganisasi Buruh Internasionalpengangguran
Previous Post

Indonesia Jajaki Keanggotaan BRICS, Menlu RI Tegaskan Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Next Post

Pemprov DKI Jakarta Pastikan UMP 2025 Naik, Buruh Sambut Positif

Next Post
UMP 2025 Dipastikan Naik

Pemprov DKI Jakarta Pastikan UMP 2025 Naik, Buruh Sambut Positif

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kisah Sukses Juragan Jagung Pakan di Perbatasan, Hingga Banjir Orderan

4 Oktober 2022
Aneka Kreasi Emak-emak di Binjai Mengais Rupiah-Hindari Gibah

Aneka Kreasi Emak-emak di Binjai Mengais Rupiah-Hindari Gibah

21 Juni 2023
Inilah Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Kamis 6 Januari 2022, Simak Sebelum Tukar Valas

Inilah Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Kamis 6 Januari 2022, Simak Sebelum Tukar Valas

6 Januari 2022
Polemik Tak Berujung Kebun Binatang Bandung

Polemik Tak Berujung Kebun Binatang Bandung

21 Februari 2022
Jumbo! Laba BRI di 2021 Tembus Rp 32 Triliun

Jumbo! Laba BRI di 2021 Tembus Rp 32 Triliun

3 Februari 2022
Jumbo! Emiten Sawit Ini Dapat Pinjaman Rp 3,6 T, buat Apa Uangnya?

Jumbo! Emiten Sawit Ini Dapat Pinjaman Rp 3,6 T, buat Apa Uangnya?

29 Juni 2022
Ada Promo Cashback! Kredit BRIguna Bisa Ajukan di Mana Saja

Ada Promo Cashback! Kredit BRIguna Bisa Ajukan di Mana Saja

20 Oktober 2022

Ini Beras Hitam Asal Desa Kandar yang Kaya Manfaat

14 Oktober 2022

Sri Mulyani Ungkap BUMN Disuntik APBN Malah Rugi Rp 38 T, Kok Bisa?

15 Desember 2021

Laris Manis, Bibit Jadi Fintech dengan Penjualan SR017 Tertinggi

23 September 2022

Majukan UMKM RI, Ini Ragam Pemberdayaan dan Pendampingan BRI

1 November 2023

Jasindo Pangkas Karyawan, Ada Apa dengan Industri Asuransi?

11 November 2022

RI Targetkan Nol Emisi di 2060, Ini Strategi Biar EBT Moncer

18 Maret 2022

How Neuroplasticity Can Help You Get Rid Of Your Bad Habits

28 Agustus 2021

Biar Nggak Kelewatan, Cek Dulu Namamu di Penerima BLT Rp 1 Juta

26 Mei 2022

Keren! Bank Mandiri Boyong 3 Penghargaan di Asiamoney Best Bank Award 2022

22 September 2022
© Copyright Bankterkini Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Entertainment
    • Gaming
    • Movie
    • Music
    • Sports
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Food
    • Travel
    • Health
  • News
    • Bussiness
    • Politics
    • Science
    • World
  • Tech
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile