Pemerintah tengah melakukan sejumlah persiapan transisi energi untuk mencapai zero emission pada 2060. Sejalan dengan itu, Menteri BUMN Erick Thohir juga telah menyiapkan roadmap ekonomi hijau.
Erick mengatakan, roadmap ekonomi hijau ini dibentuk dalam rangka upaya revolusi penggunaan energi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkomitmen menggunakan energi baru terbarukan sebagai pengganti bahan bakar fosil khususnya batu bara.
“Sesuai arahan Presiden yang telah menekankan komitmen bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju untuk menggantikan batu bara dengan energi baru terbarukan, maka kami juga telah menyiapkan road map pengembangan ekonomi hijau dan transisi energi serta renewable energy sehingga kita segera memiliki energi baru terbarukan,” terang Erick Rabu (5/1/2021).
Erick juga mendorong 43 BUMN dan anak usahanya memiliki peta jalan masing-masing untuk mendukung ekonomi hijau. Tidak terkecuali PLN, Pertamina dan Perusahaan Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA).
Erick Thohir mencontohkan, PLN menargetkan pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) berkapasitas 1,19 gigawatt (GW) pada 2022. Proyek-proyek pembangkit tersebut di antaranya adalah pembangkit listrik air dan minihidro (PLTM) yang ditargetkan mencapai 490 MW dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) 195 MW.
Di tahun 2021, PLN juga meningkatkan 13 PLTM dengan kapasitas total 71,9 MW. PLN juga akan segera menandatangani fasilitas pendanaan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk mendukung transisi energi.
“Jangan hanya renewable energy (EBT) ini hanya jadi wacana tapi konkretnya tidak ada, apalagi kita sudah menandatangani 2060 zero carbon,” ujar Erick.
Sementara itu, Pertamina juga membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang diproyeksikan bisa menghemat Rp 4 miliar setahun. Perusahaan migas tersebut telah memulai menjajaki bahan bakar EBT dengan pengalokasian belanja modal yang mencapai sekitar 8,3 miliar dollar AS atau sembilan persen dari total belanja perusahaan 92 miliar dollar.
Pertamina juga mengembangkan teknologi carbon capture and utilization and etorage (CCUS) dengan menggandeng ExxonMobil.
“Kementerian BUMN telah tugaskan perusahaan BUMN di klaster energi dan minerba, seperti PLN, Pertamina, MIND ID (holding BUMN tambang), Bukit Asam, untuk terus berinvestasi demi energi masa depan,” jelas Erick Thohir.
Lanjut halaman berikutnya.