Anak usaha syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), BTN Syariah dikabarkan akan digabung dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Namun rencana ini menuai pro dan kontra karena BTN Syariah dan BSI dinilai memiliki fokus bisnis yang berbeda.
Dalam rapat dengan DPR RI, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan rencana konsolidasi ini adalah visi pemerintah untuk menguatkan ekonomi syariah.
“Sehingga aset menjadi lebih besar lagi. BSI pun dapat menjadi bank syariah yang lebih modern dan dapat memenuhi kebutuhan generasi milenial. Harapannya akuisisi customer baru lebih cepat karena jangkauan pasar dan nasabah menjadi lebih luas,” kata Tiko, dikutip Rabu (8/6/2022).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa integrasi UUS BTN akan memperkuat posisi dan memperbesar kapasitas pasar BSI.
“Itulah yang kita harapkan supaya posisi BSI ini semakin besar dan tentunya semakin kuat. Dalam arti kapitalisasi pasar dan tentu dorongannya untuk industri perbankan (syariah),” kata dia.
Melalui integrasi bank syariah milik negara diharapkan dapat mengoptimalkan industri halal nasional yang saat ini masih belum masuk peringkat lima besar dunia.
Padahal Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam terbesar di dunia yaitu 229 juta orang atau sekitar 87,2% dari total populasi. Adapun potensi industri halal nasional mencapai Rp 4.375 triliun.
BTN Syariah dan BSI dinilai beda fokus bisnis. Cek halaman berikutnya.