PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menggenjot kinerja Agen BRILink. Per Februari 2022, agen laku pandai yang ditujukan untuk menjangkau masyarakat hingga di daerah terpencil ini pun jumlahnya telah menembus 524.583 agen.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo didampingi Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto pada Jumat, 11 Februari 2022 datang langsung mengunjungi salah satu Agen BRILink di Unit Sengkol, Lombok.
Agen BRILink bernama Dewi Rina Hartini itu mengaku dalam sebulan bisa melayani hingga 3.500 transaksi. Dengan fee antara Rp 1.500 sampai Rp 3.000, Dewi bisa meraup pendapatan hingga Rp 9 juta sebulan, lebih tinggi dari UMP tertinggi dan gaji PNS yang baru masuk.
“Dari transaksi BRI saja bisa Rp 7-9 juta per bulan. Belum lagi fee dari transaksi lainnya,” katanya ditemui di kiosnya, Sengkol, Lombok, Jumat (13/3/2022).
Lain ceritanya kalau musim panen tiba. Dewi bisa meraup pendapatan hingga Rp 20 juta. Menurutnya, banyak masyarakat yang melakukan transaksi dan setor tunai pada musim tersebut.
Tak hanya itu, masyarakat juga dapat melakukan setor tunai mulai dari Rp 20.000 serta tidak perlu mendatangi ke kantor bank secara langsung. Bahkan Dewi melayani transaksi hingga tengah malam, tidak seperti bank yang sore sudah tutup.
“Pernah ada yang mendatangi pukul 2 malam untuk setor tunai. Kita kalau lagi ramai bisa buka sampai 24 jam,” ujar Dewi.
Perputaran uang yang terjadi di kiosnya Dewi bisa Rp 6 miliar. Dewi harus menyiapkan uang sebesar Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar untuk melancarkan transaksi.
Jika uang sudah terkumpul banyak, nanti ada pegawai BRI yang mengambil uang untuk disetorkan. Kalau butuh uang tunai, Dewi bisa datang ke cabang BRI terdekat maupun diantarkan uangnya oleh pegawai BRI.
“Saya mulai di 2019, sekarang transaksinya sudah 3.500 sebulan. Pengennya sih bisa 4.000 transaksi tapi susah.
“Peran Agen BRILink sangat penting dalam melayani kebutuhan transaksi masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah yang belum dijangkau oleh bank,” ujar Kartika di lokasi yg sama.
Simak Video “Dari TKI menjadi Pengusaha Servis Sepeda“
[Gambas:Video 20detik]