Jakarta –
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi satu dari tujuh perusahaan asal Indonesia yang masuk di daftar 2.000 perusahaan terbesar di dunia versi majalah Forbes. BRI dinobatkan menjadi perusahaan publik terbesar di Indonesia dalam pemeringkatan Forbes 2022 Global 2000 World’s Largest Public Companies in Indonesia.
Adapun secara internasional, BRI menempati ranking ke-349 dunia atau naik peringkat dari urutan ke-362 pada tahun lalu. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan prestasi tersebut merupakan bukti bahwa pihaknya mampu menjaga kinerja positif yang berkelanjutan dengan manajemen risiko yang sangat terukur.
“Hal ini tentu menjadi prestasi bagi perseroan, karena kendati ekonomi dihadang krisis akibat pandemi COVID-19, BRI tetap mampu menjaga kinerja positif,” ujar Sunarso dalam keterangannya, Rabu (18/5/2022).
“Hal tersebut diraih BRI dengan kembali fokus pada pemberdayaan dan penyelamatan segmen UMKM di masa sulit, serta menjadi mitra strategis Pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu, sangat layak jika prestasi tersebut didedikasikan bagi seluruh nasabah BRI dan Insan BRILiaN (pekerja BRI) di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Sunarso mengatakan di tengah kondisi ekonomi yang terus bangkit dan beranjak pulih dari pandemi, BRI mampu melanjutkan kinerja cemerlangnya pada tahun ini.
“Di mana pada kuartal pertama tahun 2022, dalam tiga bulan pertama tahun 2022, BRI berhasil mencatatkan laba Rp 12,22 triliun atau tumbuh 78,13% secara year on year. Sementara untuk aset, pada akhir Maret 2022 tercatat asset BRI Group tumbuh sebesar 8,99% yoy menjadi Rp 1.650,28 triliun,” ungkapnya.
“Terbukti, melalui kinerja perseroan yang positif kami mampu mempertahankan peringkat teratas di Indonesia serta mampu naik peringkat di skala internasional. Ini membuktikan bahwa keberadaan perusahaan BUMN kian diapresiasi oleh dunia luar. Ke depan kami akan terus berkomitmen untuk meng-create value, baik ekonomi maupun sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Sunarso.
Sebagai informasi, mengutip situs resmi Forbes, terdapat 7 perusahaan publik di Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut, dan 4 di antaranya adalah perusahaan BUMN. Dengan pencapaian ini, BRI menempati peringkat tertinggi di Indonesia untuk 8 tahun berturut-turut.
Untuk meraih posisi bergengsi tersebut, terdapat 4 aspek yang dinilai oleh Forbes, yakni dari aspek sales, profit, assets, dan tentunya market value.
Mengutip data Forbes, tercatat volume sales BRI mencapai US$ 12,77 miliar. Adapun profit mencapai US$ 2,17 miliar, assets senilai US$ 117,74 miliar dan market value sebesar US$ 50,14 miliar. Dalam penilaian tersebut, Forbes menggunakan data dari sistem FactSet Research untuk menyaring 2.000 perusahaan publik terbesar di seluruh dunia yang dilihat dari empat aspek tersebut.
Terdapat pula banyak faktor yang digunakan untuk melakukan pemeringkatan oleh Forbes. Seperti ketepatan waktu pengumpulan data, kebijakan pelaporan perusahaan, kebijakan pelaporan khusus negara, dan jeda waktu antara saat perusahaan merilis data keuangannya dan ketika database Forbes memverifikasinya untuk pemeringkatan.
Forbes pun memeriksa kualitas data keuangan yang diunduh menggunakan sumber data lain dan laporan keuangan perusahaan yang tersedia. Dalam proses penilaiannya, Forbes membuat empat daftar terpisah dari 2.000 perusahaan terbesar di masing-masing aspek.
Setiap aspek penilaian memiliki syarat minimum yaitu sales senilai US$ 5,5 miliar, profit sebesar US$ 493 juta, assets senilai US$ 13,7 miliar dan market value sebesar US$ 7,6 miliar. Sebuah perusahaan setidaknya harus memenuhi satu aspek agar memenuhi syarat untuk peringkat akhir Forbes Global 2000.
Simak Video “Usaha Telur Ayam Blitar Kini Go Digital“
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/hns)