Jakarta –
Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat lonjakan signifikan dalam transaksi digital, dengan 99% nasabah yang kini lebih memilih layanan berbasis digital atau tanpa uang tunai. Perubahan ini mencerminkan pergeseran yang kuat menuju transaksi digital, menggantikan pola konvensional yang biasanya dilakukan pekerja di banking hall.
“Sekitar 99% telah dilakukan melalui layanan berbasis digital baik melalui e-channel maupun platform digital yang dimiliki BRI. Sedangkan sisanya, atau 1% transaksi dilakukan masih secara konvensional di Kantor BRI,” ujar Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto dalam keterangan tertulis, Selasa (21/11/2023).
Migrasi menuju transaksi digital membuktikan efektivitas penyediaan layanan berbasis digital oleh BRI, yang berhasil memfasilitasi nasabah dalam mengakses layanan keuangan dari mana pun. Andrijanto menegaskan BRI tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan nasabah melalui berbagai jaringan.
“BRI berkomitmen untuk memberikan layanan yang optimal kepada nasabah melalui berbagai jaringan, baik berupa jaringan fisik konvensional seperti Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, BRI Unit, dan lainnya, jaringan elektronik seperti ATM, CRM, EDC, hingga layanan digital dengan super apps BRImo. Kami juga memiliki jaringan AgenBRILink yang prima, serta komitmen optimal dalam menangani keluhan nasabah,” jelas Andrijanto.
Dalam upaya mempermudah transaksi nasabah, BRI pun terus mendorong pemanfaatan super apps BRImo, yang kini telah memiliki lebih dari 100 fitur.
“BRImo telah memiliki lebih dari 100 fitur yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan layanan keuangan yang terintegrasi dari manapun dan kapanpun,” tambah Andrijanto.
Sebagai informasi, hingga akhir Oktober 2023, tercatat pengguna BRImo telah mencapai 30,4 juta, menandai peningkatan sebesar 30% secara tahunan. Volume transaksi melalui BRImo juga mencapai Rp 3.353 triliun, mencerminkan kenaikan sebesar 60,8% yoy.
Simak Video “BRI Bawa UMKM Naik Kelas di KTT ASEAN 2023“
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)