PT Bank Neo Niaga Tbk. (BBYB) Memberikan informasi tentang komposisi pemegang saham terbaru.
Seperti kita ketahui bersama, Bank Neo baru saja menyelesaikan penjatahannya dengan hak tolak pertama V. Jumlah saham yang ditawarkan dalam operasi ini adalah 1,92 miliar saham, dan harga pelaksanaannya Rp 1.300 per saham. Dana yang diterima sekitar Rp 2,50 triliun.
Dalam informasi yang diungkapkan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (4/1/2022), BBYB menyebutkan perubahan komposisi pemegang saham dengan kepemilikan lebih besar dari 5% yang terjadi pada 14 Desember 2021.
Sebelum
Pemegang Saham | Porsi (%) |
---|---|
PT Akulaku Silvrr Indonesia | 24,98 |
PT Gozco Capital | 16,53 |
Rockcore Financial Technology Co. Ltd | 6,12 |
Yellow Brick Enterprise Ltd | 11,10 |
Publik/masyarakat | 41,27 |
Sesudah
Pemegang Saham | Porsi (%) |
---|---|
PT Akulaku Silvrr Indonesia | 24,98 |
PT Gozco Capital | 15,64 |
Rockcore Financial Technology Co. Ltd | 6,12 |
Yellow Brick Enterprise Ltd | 5,17 |
Publik/masyarakat | 48,08 |
“Informasi atau kejadian faktual yang material tidak berdampak pada kegiatan operasional, hukum, status keuangan, atau kelangsungan usaha Emiten atau Perusahaan Terbuka,” tulis manajemen Bank Neo.
Dalam keterangan resmi sebelumnya, bank baru menyatakan bahwa selama masa transaksi dan pelaksanaan penjualan di muka dari 2 sampai dengan 8 Desember 2021, dan masa pemesanan saham tambahan yang berakhir pada 10 Desember 2021, tercatat bahwa bank memiliki hak prioritas. pembelian seluruhnya terserap, dan terjadi tambahan over-subscription sebesar 677 juta saham atau setara dengan Rp 882,5 miliar.
Presiden Direktur Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, karena apresiasi publik terhadap kinerja BBYB dalam 10 bulan terakhir, rights issue perseroan mengalami oversubscribed.
Apalagi setelah perusahaan bertransformasi menjadi bank digital, tercatat ada 12,7 juta nasabah hingga pertengahan Desember 2021. Penjatahan tersebut dinilai dapat menarik investor baru, dan investor lama tetap berpartisipasi penuh dalam aksi korporasi ini.
Pada saat yang sama, seluruh dana yang diperoleh dari PUT V akan digunakan sebagai modal kerja untuk pengembangan usaha perusahaan dalam bentuk investasi di bidang teknologi informasi, pinjaman, kegiatan perbankan lainnya dan penguatan permodalan perusahaan.