Invasi Rusia ke Ukraina telah mendapatkan reaksi dari berbagai pihak berupa sanksi baru dari negara-negara Barat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pun telah memohon bantuan dari berbagai pihak internasional. Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Jepang, Kanada, Taiwan, dan Selandia Baru telah memberikan serangkaian sanksi ke Rusia yang menargetkan bank, kilang minyak, dan ekspor militer.
Sanksi untuk Rusia diberikan atas alasan pasca Presiden Vladimir Putin, mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina Timur. Putin juga memerintahkan pengerahan tentara ke Dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina itu.
Selain sanksi, AS juga melakukan reposisi pasukan tambahannya ke negara-negara Baltik di sisi timur NATO yang berbatasan dengan Rusia, pasca pasukan Rusia memasuki daerah-daerah yang separatis.
Lalu apa saja sanksi terbaru bagi Rusia yang diberikan negara-negara lain?
Daftar Sanksi Rusia yang diberikan berbagai Negara:
Dikutip dari laman Al Jazeera (27/2/2022), Berikut adalah daftar sanksi Rusia yang diberikan dari berbagai negara di dunia:
Inggris
Inggris memberikan sanksi ke lima bank Rusia dan tiga miliarder asal Rusia yakni Gennady Timchenko, Boris Rotenberg, dan Igor Rotenberg. Keluarga Rotenberg adalah pemilik dari SGM Group, perusahaan yang membuat infrastruktur minyak dan gas. Sementara, Timchenko adalah pemilik perusahaan investasi swasta Volga Group.
Lima bank yang diberikan sanksi Inggris ke Rusia adalah Rossiya Bank, IS Bank, General Bank, Promsvyazbank dan Black Sea Bank.
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan, pihaknya akan siap untuk melangkah lebih jauh, jika Rusia tidak mundur. Pihaknya akan membatasi kemampuan negara Rusia dan perusahaan Rusia untuk mengumpulkan dana di pasar Inggris.
Seperti melarang berbagai ekspor teknologi tinggi, bagian dari industri ekstraktif, dan mengisolasi bank-bank Rusia dari ekonomi global. Tidak hanya itu, Inggris juga akan melarang maskapai penerbangan utama Rusia Aeroflot yang mendarat di Inggris.
Ke halaman berikutnya –>
Simak Video “Rusia Invasi Ukraina, China Malah ‘Marahi’ PBB“
[Gambas:Video 20detik]