Jakarta –
Digitalisasi menjadi kunci penting bagi perbankan agar memiliki daya saing. Hal itu menjadi syarat mutlak tak hanya bagi bank bumn atau swasta, melainkan juga untuk bank daerah.
Berdasarkan riset EV-DCI tahun 2022, Jakarta bahkan dinilai memiliki daya saing tertinggi dalam hal adopsi keuangan digital. Sejalan dengan program DKI Jakarta menjadi smart city, Bank DKI juga memiliki program pendukung.
“Sebagai BPD milik Pemprov DKI, kami memiliki kewajiban mendukung transaksi-transaksi yang ada di Jakarta baik di lingkungan pemerintahan, perusahaan dan terutama warga Jakarta sejalan dengan visi Jakarta yang maju kotanya dan bahagia warganya” ujar Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono dalam keterangannya, Kamis (23/6/2022).
Amirul menjelaskan, program yang dilakukan DKI Jakarta di antaranya bantuan sosial (bansos) melalui Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) dan Kartu Anak Jakarta (KAJ).
“Kita menggunakannya dengan kartu. Ke depan akan berubah dari kartu ke smartphone. Ini akan jadi tantangan buat Bank DKI untuk shifting ke smartphone,” tuturnya.
Di sektor transportasi, dalam waktu dekat, Bank DKI akan mendukung program Pemprov DKI Jakarta yang akan menerapkan tarif terintegrasi. Di dalam program ini warga cukup membayar Rp 10.000 selama 3 jam.
“Ini inovasi digital yang akan terus kita kembangkan, karena digitalisasi perbankan saat ini adalah sebuah keniscayaan agar hidup lebih aman, nyaman dan sejahtera” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Melalui aplikasi JakOne Mobile, Bank DKI menghadirkan solusi perbankan digital bagi nasabah pengguna untuk menciptakan pengalaman bertransaksi yang lebih personal, mobile dan handal mulai dari bayar bermacam tagihan dan belanja online, transaksi Scan by QRIS, top up uang elektronik, bersedekah/ berdonasi untuk sesama hingga mengamankan dana darurat melalui pembukaan deposito.
Namun demikian, dalam mengembangkan layanan digital tersebut, Bank DKI selalu mengedepankan prinsip-prinsip keamanan atau proteksi untuk nasabah. Ini penting agar masyarakat tidak takut untuk mengakses layanan digital.
“Bank DKI ingin masyarakat merasa aman dalam menggunakan tranksaksi digital. Prinsipnya digitalisasi bukan sesuatu yang harus ditakuti, karena di setiap channel digital selalu disediakan instrument agar transaksi tetap aman. Misalnya dengan penerapan PIN, OTP dan Password. Dan yang paling penting berbagai layanan digital yang kami miliki semuanya sudah melalui izin BI sebagai regulator. Prinsipnya kami ingin antara kenyamanan dalam bertransaksi dan keamanan agar sejalan dan beriringan. Biasanya saling berlawanan” cetusnya.
Simak Video “Yang Perlu Kamu Tahu Seputar Bank Digital Allo Bank“
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)