Jakarta –
Bagi sebagian wanita, tas bukan hanya berfungsi untuk membawa barang, melainkan juga sebagai aksesori penting pelengkap penampilan. Bicara soal tas, saat ini wanita umumnya memilih tas dengan design elegan dan modern. Hal inilah yang juga mendasari Aulia Rusnita menghadirkan tas pesta modern lewat brand Lungsin.
Uniknya, berbeda dari tas modern pada umumnya, Aulia memadukan koleksi Lungsin dengan unsur tradisional kain wastra Indonesia. Tak hanya itu, ia juga lebih fokus membuat tas dengan desain elegan berwarna netral.
“Lungsin itu ada dari tahun 2012, udah lebih dari 10 tahun. Awal-awalnya emang mau coba-coba buat aksesori dari kain Indonesia, tapi lebih ke arah kain tenun. Waktu itu, kita liat di market warna-warna netral masih belum terlalu banyak, jadi kita coba bikin aksesori yang arahnya ke modern, jadi kita coba bikin aksesori kecil, kita lihat respons market dan tertarik,” ujarnya kepada detikcom, Selasa (22/11/2022)
“Kita awal-awal buat yang simple dulu dan kita mulai kembangin ke tas pesta. Karena kita lihat Indonesia punya songket, awal-awal kita buat dari Minang, Palembang,” imbuhnya.
Seiring berkembangnya usaha Lungsin, Aulia mengatakan dirinya terus meningkatkan value dari produknya. Salah satunya dengan memadukan tas Lungsin dengan aksesori dari luar negeri.
“Kita juga fokus kembangin ke aksesori tas-nya dari luar. Mungkin 80% bahan baku itu lokal, 20% impor. Kita kembangin yang kita fokusisn craftsmanship-nya ya. Karena kalau design kan setiap brand punya DNA masing-masing. Tapi kalau (design), kita pengennya modern, elegan,” katanya.
Tak hanya itu, Aulia juga menggunakan wastra Indonesia lainnya di samping songket. Beberapa di antaranya kain lurik Sidoarjo, kain songket Palembang, tenun Sumba, hingga songket Bali.
“Seiring waktu kita perbaiki craftsmanship kita, improve dan pelan-pelan coba (kain khas) daerah yang kita belum pakai kainnya. Untuk saat ini, tas pesta kita biasanya pakai songket dari Minang, Palembang, sama Sambas. Kalau untuk aksesori tas lain kita ada pakai dari Baduy. Tapi selain itu, kita juga pakai kain dari Sumba dan Bali, dan lurik dari Sidoarjo,” paparnya.
Dipakai Artis Papan Atas Indonesia-Pejabat
Usaha Aulia dalam merintis Lungsin terbilang membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari berbagai koleksinya yang telah dikenakan berbagai artis ternama Indonesia mulai dari Ariel Tatum, Happy Salma, hingga para pejabat negara.
Foto: Instagram/lungsinofficial
|
“Kalau kita sih intinya terus berkarya. Artis papan atas pakai itu biasanya mereka berkolaborasi dengan stylist. Dan stylist-nya melihat kita sebagai aksesori yang bisa merepresentasikan Indonesia. Lebih ke situ sih , jadi stylist-nya tertarik dengan produk kita,” katanya.
Semua capaian ini tentunya tak lepas dari peran BRI melalui program BRILianpreneur. Ia mengatakan melalui program ini, kini Lungsin bisa berkembang go digital hingga go internasional. Produk Lungsin pun sudah merambah ke pasar Singapura.
“Untuk ikut program BRILianpreneur itu kan dikurasi, jadi ada kuratornya. Kita disiapkan gimana biar kita bisa go digital. Kita sendiri sudah ada e-commerce dari program pembinaan ini. Kita juga disiapkan bagaimana kalau kita ekspor, kita sudah siap. Sejauh ini sudah ekspor ke Singapore,” ungkanya.
Koleksi Lungsin Mejeng di Pameran G20
Bukan hanya go internasional, belum lama ini, koleksi Lungsin juga tampil di pameran G20. Aulia mengatakan prestasi ini juga tak lepas dari program BRILianpreneur. Adapun beberapa koleksi yang ditampilkan di pameran ini, yaitu koleksi tas pesta dari songket Minang, Sambas, dan Palembang.
Foto: BRI
|
“Bisa tampil di G20 karena kita mengikuti dan bagian dari program BRILianpreneur. Untuk di G20, kita menampilkan koleksi tas pesta dari songket. Ada songket Minang, Sambas dan Palembang,” katanya.
Dengan hadirnya Lungsin di pameran G20, ia berharap produknya dapat semakin terkenal. Dengan demikian, kebudayaan Indonesia juga dapat semakin dikenal masyarakat luas, baik nasional dan internasional.
“Harapannya sih pasti ya kita pengen lebih dikenal di Indonesia dan di luar. Kalau di Indonesia, supaya mereka bisa lebih menghargai karya anak bangsa, yang mengangkat kain wastra dan terlihat eksklusif dengan modelnya yang cantik dan elegan. Kalau di luar, tentu lah kita pengen produk Indonesia dikenal di luar. Apalagi mengangkat kebudayaan Indonesia juga karena menggunakan wastra Indonesia,” tutupnya.
(fhs/hns)