Jakarta –
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Life Insurance Corporation (LIC) melakukan penawaran umum saham perdana atau initial publi offering (IPO). IPO oleh BUMN India itu digadang-gadang menjadi yang terbesar di negara itu.
Mengutip dari CNBC, Sabtu (7/5/2022) LIC akan menawarkan sekitar 22,13 juta lembar saham dengan nilai yang ditawarkan 902 hingga 949 rupee India atau setara Rp US$ 11,78 hingga US$ 12,39 per saham. Jika dirupiahkan Rp 168.454 hingga Rp 177.177.
Bersamaan dengan IPO ini, pemerintah India akan melepas sekitar 3,5% saham negara di LIC seharga sekitar US$ 2,74 miliar atau setara Rp 39,18 triliun (kurs Rp 14.300).
IPO LIC awalnya direncanakan berlangsung pada Februari lalu. Namun rencana itu tertunda karena perang Ukraina dan aliran dana institusional dari pasar saham.
Sejak Januari, sekitar US$ 16 miliar modal asing telah meninggalkan pasar modal India. Ukuran penawaran LIC, yang awalnya dipatok pada 5%, diturunkan menjadi 3,5%.
Sejauh ini, LIC sudah dipercaya oleh jutaan orang di India dan dengan jangkauan luas di seluruh negeri. Perusahaan asuransi ini adalah tujuan tabungan terbesar kedua setelah deposito bank di India.
Pada 2019 dan 2021, tabungan rumah tangga penguasaan LIC di India tumbuh 3,4 poin secara persentase menjadi 19,4%. Angka itu di atas pangsa dana pensiun 16,7%, sementara deposito bank turun 7,1 poin persentase menjadi 29,4% selama periode yang sama.
LIC memiliki monopoli di pasar asuransi India hingga tahun 2000 dan masih menjadi pemain dominan, menguasai sekitar dua pertiga pasar asuransi jiwa. Pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2021, pangsa pasar LIC mencapai 64,14%, turun sedikit dari 66,22% pada tahun sebelumnya.
(fdl/fdl)