Masa muda yang bersenang-senang, bermain dengan siapa, sampai jam berapa saja dan ke mana saja, sudah dilewati Adri Martowardojo. Meskipun, tidak banyak yang bisa kita ceritakan di dalam tulisan ini karena berbagai alasan, salah satunya etika kepantasan mengingat saat ini dirinya sudah berkeluarga.
Namun, sedikit bernostalgia tidak ada salahnya, bukan? Menghabiskan masa sekolah di sekolah asrama di Australia membuat pria kelahiran April 1986 punya masa remaja yang cukup ketat dan disiplin. Akan tetapi, dia mengakui masa kuliahnya di Melbourne, jauh lebih fleksibel. Terlebih, orang tuanya menganut prinsip ‘bebas pantas’.
“Sangat dibebaskan. I consider myself have a free childhood. Ada certain principal yang harus dijaga mengenai pergaulan dan lain-lain, tapi secara umum bebas mau ngapain, terserah asal jangan bawa masalah dan melanggar hukum,” ungkapnya saat berbincang dengan detikHOT di Kawasan Halim, Jakarta Timur.
Dalam rangkuman ceritanya, sulung dari dua bersaudara ini bercerita bagaimana dia bisa berteman dengan siapa saja dari berbagai kalangan, nongkrong di pinggir jalan sampai kafe mewah. Status sosial sebagai anak seorang Agus Martowardojo yang kala itu sempat menjabat beberapa posisi penting di pemerintahan, Bos BUMN, Menteri Keuangan Republik Indonesia 2010-2013, hingga Gubernur Bank Indonesia 2013-2018.
“Teman saya malah kebanyakan coming from various background. Ada mulai teman dari kampung di Jakarta Selatan, teman sekolah saya di Australia dan colleagues turned to friends dari berbagai negara,” sambungnya.
![]() |
Hari ini, kehidupannya setelah menikah mewajibkan sejumlah penyesuaian. Khususnya soal waktu yang mengharuskan Adri menentukan prioritasnya, pekerjaan dan keluarga.
“Saya secara pribadi sih posisinya selalu masih sama, ya sudah lah I’ll keep on being me. Memang banyak teman-teman mengingatkan, ‘you can’t be that crazy anymore’ tapi dengan jalannya waktu tentu kita menyesuaikan dengan sendirinya, waktu buat bergaul juga sangat berkurang.”
“Tapi yang menarik, orang kan selalu bilang pernikahan akan mengubah seseorang, saya nggak berubah banyak sih dan masih ngerasa menjadi diri sendiri. Itu makanya tadi yang saya bilang, lebih ke waktu dan jadwal. At least now my priority changed untuk sesuatu yang lebih produktif.”
Adri Martowardojo menikahi Elsa Tadjudin pada 14 Desember 2019 di Jakarta. Dari pernikahannya itu, mereka telah dikaruniai seorang anak.
“I wish I did it sooner, awalnya takut-takut ini tapi nyaman lah sama Elsa. Kita pacaran lama juga. Saya pacaran jarang lama, Elsa bisa keep up with me for such a long time, so I think she is the one,” ungkap Adri sembari tersenyum.
![]() |
Lantas, bagaimana Adri saat ini menempatkan dirinya sebagai ayah, suami dan seorang profesional di pekerjaan?
“Wah itu interrelated pertanyaannya. Susah nge-breakdown-nya. Jawaban saya work first, baru family, kenapa? Karena saya kerja juga buat keluarga. Keluarga harusnya bisa mendukung pekerjaan suami atau istrinya. Kita saling respect waktu masing-masing dan kalau di rumah kita memang benar-benar menghabiskan waktu bersama-sama. Tapi, kalau lagi kerja, please understand I have my work commitment,” pungkasnya.
Setelah ini, tanpa bermaksud menggurui, Adri Marto akan memberikan sedikit wejangan untuk para anak muda Gen-Z yang saat ini hendak memulai karier dan bisnis. Apakah itu? Selengkapnya di detikHOT.
(mif/dar)