bankterkini.com
  • Berita Terkini
  • Cari
Minggu, November 2, 2025
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Cari
No Result
View All Result
bankterkini.com
No Result
View All Result

Pentingnya Regulasi Ketat untuk Genjot Petumbuhan Industri Perbankan

admin by admin
19 Februari 2023
in info Bank
0
Pentingnya Regulasi Ketat untuk Genjot Petumbuhan Industri Perbankan

Jakarta –

Pemerintah mengatur ketat aktivitas industri perbankan untuk menjaga stabilitas sektor keuangan dan melindungi kepentingan nasabah. Terlebih lagi, aset perbankan nasional tercatat mencapai Rp 11.113 triliun atau rasionya terhadap aset sektor keuangan sekitar 77-78%.

Hal itu mengindikasikan bahwa industri perbankan mendominasi sektor keuangan, sehingga perlu diatur secara ketat.

Regulasi yang ketat tersebut menuntut para bankir dan pihak terkait lainnya untuk mematuhi berbagai peraturan dan standar yang telah ditetapkan. Termasuk di antaranya manajemen risiko, pengelolaan keuangan, kepatuhan pada regulasi dan standar yang ditetapkan oleh regulator, serta penilaian kualitas kredit secara terus-menerus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, regulasi ketat tak lantas membuat perbankan menjadi kurang fleksibel dalam memberikan kredit. Sebaliknya, dengan adanya regulasi yang ketat, para bankir dituntut untuk semakin cermat dalam memilih peminjam yang layak, sehingga risiko kredit macet dapat diminimalkan.

Direktur Eksekutif Segara Institut Pieter Abdullah mengatakan definisi pengawasan atau regulasi ketat perbankan bukan berarti dipersulit.

“Penyaluran kredit ketentuannya yang berlaku utamanya di bank itu sendiri, prinsip prudent (kehati hatian) tiap bank punya SOP dalam bentuk 5 C, ini yang harus dipatuhi self regulatory-nya,” kata Pieter dalam keterangan yang diterima detikcom, Minggu (19/2/2023).

Menurut Pieter, ketatnya regulasi penyaluran kredit dilakukan dalam upaya melindungi dana publik yang diamanahkan kepada bank. Regulator, dalam hal ini BI dan OJK sangat mendorong penyaluran kredit jauh lebih ekspansif.

“Fungsi dari bank kan sebagai intermediasi jadi ya harus prudent jangan sampai kejadian seperti era 1998/1998 silam itu bahaya kan,” lanjut Pieter.

Pieter mengakui perbankan terutama bank BUMN sudah cukup ekspansif dalam penyaluran kredit karena sudah menjadi rencana pemerintah dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai hasil dari regulasi yang ketat, perbankan Indonesia telah mencatatkan kinerja yang cukup baik dalam beberapa tahun terakhir. Bank-bank di Indonesia juga terus melakukan inovasi dan pengembangan teknologi untuk memberikan layanan yang lebih baik dan efisien bagi nasabah.

Salah satu contohnya yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang mampu membukukan laba terbesar sepanjang sejarahnya pada tahun lalu. BNI membukukan pertumbuhan laba 68% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 18,31 triliun pada 2022.

Selain itu, pertumbuhan kredit BNI juga tumbuh 10,9% yoy dengan rasio loan at risk (LaR) turun dari 23% menjadi 16%, dan tingkat biaya kredit atau cost of credit turun dari 3,3% menjadi 1,9% di tahun 2022.

Kinerja moncer BNI tersebut dibarengi dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang ketat oleh perseroan. Hal tersebut ditandai dengan penghargaan The Best State Owned Enterprises dan masuk dalam kategori Top 50 Big Cap Public Listed Companies dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) yang diraih BNI.

Penghargaan tersebut diraih BNI terkait penerapan GCG sekaligus kestabilan bisnis jangka panjang yang dilakukan.

(akd/ega)

Previous Post

Supaya Cuan Banyak, Pemilik Usaha Kecil Wajib Lakukan Ini

Next Post

Bunga Kredit Nanjak Terus, Bank Mana yang Gencar Menaikkan?

Next Post
Bunga Kredit Nanjak Terus, Bank Mana yang Gencar Menaikkan?

Bunga Kredit Nanjak Terus, Bank Mana yang Gencar Menaikkan?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bamsoet Dorong Penghapusan Diskriminasi terhadap Hak Perempuan

Bamsoet Dorong Penghapusan Diskriminasi terhadap Hak Perempuan

15 Maret 2023
Holding Ultra Mikro BUMN Dorong Geliat UMKM di Grobogan

Holding Ultra Mikro BUMN Dorong Geliat UMKM di Grobogan

26 Oktober 2021
Lika-liku Jokowi Naikkan Harga Pertalite

Lika-liku Jokowi Naikkan Harga Pertalite

16 Desember 2022
Pemprov DKI Tak Sanksi Pemilik Rumah DP Rp 0 Jadi Kosan, Ini Alasannya

Pemprov DKI Tak Sanksi Pemilik Rumah DP Rp 0 Jadi Kosan, Ini Alasannya

24 Juni 2023
Menteri Koperasi dan UKM Teten Usul Bikin Motor dengan ‘Guyub’

Menteri Koperasi dan UKM Teten Usul Bikin Motor dengan ‘Guyub’

6 November 2021
Waskita Buka Suara Respons Direkturnya Tersangka Korupsi

Waskita Buka Suara Respons Direkturnya Tersangka Korupsi

6 Desember 2022

Unik, Sate Khas Desa Palaes Dibuat dari Jantung Pisang

27 November 2023

Bos BRI Buka-bukaan Strategi Pembiayaan buat UMKM

6 September 2023

Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Polri-ASN, BRI Gelar Presisi Preneur Expo

10 November 2023

MAKI Ajukan Praperadilan Lawan KPK, Ini Isi Transkrip soal ‘King Maker’

26 Oktober 2021

Kartu Kredit Nex Card BRI Tawarkan Sederet Keuntungan bagi Nasabah

26 November 2023

Usulan Pemprov Sulsel Anggaran Rp 32,5 M untuk Suntik Modal BUMD

17 September 2022

‘Iwan Sotomie’ dan ‘Iwan Tahu Bulat’ di Agen Bank

16 Februari 2023

Dukung Persaingan Sehat di Perbankan Syariah, Muhammadiyah Mengalihkan Dana dari BSI!

7 Juni 2024

Impitan Ekonomi Pemilik di Balik Rumah DP 0 Rupiah Jadi Kosan

25 Juni 2023

Kolaborasi BNI-Garuda-Lion Tawarkan Tiket Pesawat Murah

25 Agustus 2022
© Copyright Bankterkini Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Entertainment
    • Gaming
    • Movie
    • Music
    • Sports
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Food
    • Travel
    • Health
  • News
    • Bussiness
    • Politics
    • Science
    • World
  • Tech
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile