Produk dan pelaku UMKM didorong untuk bisa terus berkembang masa pandemi COVID-19. Bahkan, produk-produk UMKM, termasuk di daerah diharapkan bisa tembus pasar internasional. Untuk bisa mencapai hal itu, UMKM bisa memanfaatkan teknologi digital.
Dalam mendorong UMKM bisa ke kancah global, diadakan program pengembangan sector Agri yang di gagas oleh Koperasi Mitra Sejati Mandiri yang berbasis digital, yakni Sragen Agropolitan Investment Summit 2021.
Sebagai respons terhadap kondisi ekonomi di Indonesia yang terdampak pandemi COVID-19, ekosistem digital dinilai jadi salah satu solusi UMKM bisa terus maju. Sragen Agropolitan Investmen Summit 2021 Mengangkat tema Pelaku Usaha Agri Go Internasional dengan Digitalisasi dengan tujuan memanfaatkan kemitraan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi daerah secara terintegrasi dalam program Agropolitan berbasis digital ekosistem.
“Digitalisasi akan memberikan dampak domino bagi pelaku usaha agri dengan adanya digitalisasi, proses distribusi barang dari hulu ke hilir, atau dari pelaku usaha hingga ke konsumen akan terpangkas. Hal ini akan berdampak langsung pada efesiensi biaya supply chains yang dikeluarkan oleh pelaku usaha. Selain itu dapat mempermudah proses promosi produk, tak hanya di Kabupaten Sragen atau Provinsi Jawa Tengah, namun bisa mencapai skala nasional hingga pasar internasional,” ungkap selaku Anggota Sragopolitan dan CEO PT Henza Global Sinergi Reza Pahlevi dikutip Rabu (24/10/2021).
“Melalui Sragen Agropolitan Investmen Summit 2021, dengan digitalisasi perdagangan, sehingga semua hal mulai dari produk dan jasa, sampai ke transaksi tercatat secara digital dan transparan, hal ini sangat membantu pada fokus kami yaitu membantu para petani, peternak, nelayan dan pelaku usaha UMKM untuk meningkatkan kemampuan produksi dan network yang jauh lebih luas dari sebelumnya dan juga mendapat dukungan dari perbankan, pemerintah maupun lembaga non bank. Peranan pihak swasta dalam hal ini kita tampung dengan konsep sharing investment, sehingga dapat menghindari terjadinya duplikasi proses, duplikasi investment dan exsess capacity, sehingga tercapai synergy investasi yang efisien,” tambah Reza.
Pengembangan ekonomi daerah secara terintegrasi berbasis digitalisasi juga perlu didukung dengan proses transaksi dan system pembukuan yang akuntable. Hal ini berdampak pada efisensi waktu serta memperluas pasar secara global. Yang tak kalah penting adalah jaminan perlindungan data konsumen.
Dalam penggunaan system digital ini juga ditawarkan beberapa hal seperti perlindungan pengguna aplikasi dengan Asuransi perlindungan diri dari kecelakaan, Asuransi pengiriman Barang (cargo), Asuransi Perjalanan dan Asuransi Kebakaran, bencana alam (Property Allrisk) yang di support oleh asuransi BUMN PT. Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO). Hal ini di sampaikan Arie Yuwono Bussiness Development Director Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo).