Kasus hilangnya dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) secara misterius milik delapan siswa SD di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, terus bergulir. Terkini, dua orang wali siswa yang menjadi korban dimintai keterangan oleh pihak Unit III Satreskrim Polres Rembang.
“Hari ini rencana pihak guru dan korban datang ke Polres. Tetapi baru dua orang (korban) yang datang, yang lain belum, kita undang selanjutnya. Korban menunggu selesai lebaran, jadi Sabtu (30/4) lalu korban belum mau hadir, alasan persiapan lebaran,” kata Kanit Idik III Satreskrim Polres Rembang, Ipda Widodo Eko Prasetyo saat dihubungi detikJateng, Rabu (11/5/2022).
Widodo menjelaskan, agenda hari ini adalah meminta keterangan seputar kronologi awal kasusnya kepada kedua wali siswa yang menjadi korban. Keterangan itu nantinya sebagai bahan awal kepolisian untuk melakukan pendalaman atas kasus hilangnya dana bantuan PIP milik delapan siswa SD di Rembang dari rekening.
Widodo menambahkan, saat ini pihak korban belum ada yang melapor secara resmi ke polisi.
“Hari ini agendanya baru pemeriksaan awal saja. Kemarin belum mau membuat laporan resmi, tapi hari ini kalau datang saya perintahkan membuat laporan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang Trisno angkat bicara terkait kasus hilangnya dana bantuan PIP milik delapan siswa SD di Rembang dari rekening. Dia mengaku sudah memanggil sejumlah jajarannya, termasuk guru dan kepala sekolah SD terkait.
“Mendengar ada kasus seperti itu saya tindak lanjuti, saya kumpulkan, saya bina. Dari pihak dinas ada kabid, kasi, dan staf yang menangani. Dari pihak di Sedan, kepala sekolah lama dan baru, korwil, dan guru saya panggil. Karena berhubungan dengan kriminal, kalau korban merasa dirugikan silakan ke ranah kepolisian. Dinas nunggu perkembangan dari polisi,” terang Trisno.
Atas kasus itu, Trisno mengaku sudah meminta kepada sejumlah pihak sekolah untuk segera mengecek perkembangan terkini ihwal penyelenggaraan Program Indonesia Pintar di masing-masing sekolahnya. “Sampai sejauh ini belum ada penemuan, hanya yang di Sedan itu saja,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, delapan siswa di SD Negeri Ngulahan, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, tidak bisa mencairkan dana bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP). Dari hasil cetak rekening koran diketahui dana bantuan itu diambil seseorang melalui anjungan tunai mandiri (ATM).
Kabar menguapnya dana bantuan PIP itu terungkap saat salah seorang ibu, wali dari salah satu delapan siswa tersebut, hendak mencairkan dana PIP di gerai sebuah bank BUMN di Kecamatan Sedan, Selasa (26/4) lalu.
Namun, saat proses pencairan dana, rekening yang sebelumnya sudah didaftarkan untuk menerima bantuan itu ternyata saldonya nol. Padahal, bantuan itu sudah mulai disalurkan sejak awal 2021.
Simak Video “Menengok Tradisi Ngaji Pasanan di Ponpes Gus Mus Rembang“
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)