Jakarta –
Keberadaan mafia bibit disinggung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Mafia ini menyebabkan kualitas bibit yang diterima petani salah sehingga hasil panennya tidak bagus.
Bagaimana fakta mengenai mafia bibit ini?
1. Banyak Petani Dapat Bibit yang Salah
Oleh karena itu, dia meminta peran PT Pupuk Indonesia (Persero) agar bibit yang diterima oleh petani adalah bibit yang benar. Namun Erick tidak menjelaskan mafia bibit berasal dari lingkungan PT Pupuk atau pihak luar.
“PT Pupuk Indonesia mendampingi, memberikan pupuk tepat waktu, bibit yang benar, karena bibit pun ada mafianya. Banyak petani mendapatkan bibit yang hybrid, yang salah sehingga ketika tumbuh tidak menghasilkan yang baik,” katanya dalam Kuliah Umum Universitas Padjadjaran (Unpad) yang disiarkan secara virtual, Sabtu (23/4/2022) kemarin.
2. Petani Jangan Dipandang Sebagai Objek
Erick pun memaparkan pentingnya memerhatikan para petani demi ketahanan pangan Indonesia. Menurutnya petani tidak bisa lagi dianggap sebatas objek.
“Kenapa? tadi saya sampaikan pangan akan menjadi ancaman, karena itu kita punya yang namanya program Makmur, di mana petani mendapat pembiayaan dari bank-bank Himbara: BRI, Mandiri, Bank Syariah Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, negara juga memberikan asuransi gagal panen sehingga kalau petani gagal panen mendapatkan perlindungan asuransi, dalam hal ini melalui PT Jasindo.
3. BUMN Jamin Penyerapan Hasil Panen Petani
Lanjut Erick, yang paling penting BUMN bersama swasta menjadi offtaker atau penjamin dari komoditas yang dihasilkan oleh para petani, meliputi jagung, padi, kopi, kelapa sawit, dan tebu.
“Memang belum semua, belum bisa cabai, belum bisa bawang karena memang kita korporasi. Kita harus mencari dana kita sendiri. Alhamdulillah dari target 50.000 hektar sekarang sudah 80.000 hektar dan menuju 200.000 hektar,” tambahnya.
Simak Video “Erick Thohir Ungkap Ada Mafia Bibit di Sektor Pertanian“
[Gambas:Video 20detik]
(toy/zlf)
