Jakarta –
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam waktu dekat akan merilis laporan keuangan tahunan 2022. Perseroan optimis dapat mencapai laba bersih di atas Rp 40 triliun.
“Estimasi full year belum dipublikasi, insyaallah tanggal 8 Februari 2022. Kalau 9 bulan Rp 39,3 triliun, full year pasti di atas Rp 40 triliun,” kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/1/2023).
Sunarso menjelaskan peruntukkan laba tersebut akan kembali ke negara dalam bentuk setoran pajak serta dividen ke pemerintah sebagai pemegang saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ke mana duit itu kita arahkan? Pasti kita kembalikan ke pemerintah sebagai satu, pajak. Dua, dividen,” ucapnya.
Saat ini dijelaskan bahwa rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI berada pada level 25%. Capaian itu di atas besaran CAR sehat perbankan yang berada pada angka 17-18%.
“Artinya, berapapun laba BRI 3-4 tahun ke depan tidak perlu diambil untuk modal. Jadi harus dikembalikan kepada pemegang saham sebagai dividen,” tegasnya.
Sunarso mengungkapkan asal laba jumbo BRI berasal dari CASA BRI yang naik 10% menjadi 65% karena kondisi makro yang baik dan strategi manajemen yang tepat. Apalagi, saat pandemi BRI masih mampu mencatat pertumbuhan kredit yang positif.
“Ketika pandemi, loan growth negatif di pasar, hanya BRI yang bisa tumbuh positif bahkan mikro selalu tumbuh belasan persen. Saat itu likuiditas pasar melimpah maka kami secara selektif deposito mahal kami nggak ambil, kami buang. Itu kemudian yang kami punya alarm LDR. Selama LDR di bawah 90% maka untuk menumbuhkan kredit tak perlu memaksa kami untuk ambil deposito mahal. Itu yang membuat CASA kami naik jadi 65%. Cost of fund kami turun signifikan,” jelasnya.
Apalagi BRI baru mendapatkan dana cukup besar sekitar Rp 41 triliun dari hasil rights issue yang dilakukan. Ini membuat CAR BRI saat ini sangat sehat.
“Nanti labanya dikembalikan kepada pemerintah melalui mekanisme pajak dan dividen,” pungkasnya.
Berdasarkan datanya, selama 5 tahun terakhir kontribusi BRI kepada pemerintah sebesar Rp 136,5 triliun. Nilai itu termasuk setoran pajak yang telah dipungut.
(aid/ara)