Jakarta –
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire sempat menyatakan habis-habisan perang ekonomi dan keuangan melawan Rusia.
Tujuannya, lanjut dia, demi menjatuhkan ekonomi negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin sebagai hukuman karena menyerang Ukraina. Belakangan dia mengurungkan niat tersebut.
Amerika Serikat dan sekutunya telah memberlakukan sanksi terhadap bank sentral Rusia, oligarki dan pejabat, termasuk Presiden Vladimir Putin sendiri, dan mendepak beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT.
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire menggambarkan paket sanksi itu terbukti sangat efektif.
“Kami mengobarkan perang ekonomi dan keuangan habis-habisan di Rusia… Kami akan menyebabkan runtuhnya ekonomi Rusia,” kata Le Maire kepada radio France Info disadur detikcom dari Reuters, Rabu (2/3/2022).
Le Maire kemudian mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP bahwa dia salah bicara dan menyatakan istilah “perang” tidak sesuai dengan upaya Prancis untuk meredakan ketegangan seputar konflik Ukraina.
“Kami tidak sedang berperang melawan rakyat Rusia,” tambahnya.
Pernyataan awal Le Maire mengundang reaksi marah dari mantan presiden dan perdana menteri Rusia, Dmitry Medvedev, yang sekarang menjadi Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia.
“Jaga lidahmu, Tuan-tuan! Dan jangan lupa bahwa dalam sejarah manusia, perang ekonomi cukup sering berubah menjadi perang nyata,” cuit Medvedev.
(toy/dna)