Jakarta –
Holding Ultra Mikro BUMN telah resmi terbentuk pada 13 September 2021 lalu. Holding ini terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai induk, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM.
Dengan terbentuknya holding, maka layanan dalam anggota holding ini bisa disatukan. Salah satunya melalui program Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum).
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, lewat program Senyum maka satu kantor bisa difungsikan oleh tiga perusahaan yakni BRI, Pegadaian dan PNM.
“Jadi satu kantor dipakai bertiga, jadi satu kantor apakah kantornya BRI, apakah kantornya Pegadaian, apakah kantornya PNM itu dipakai bertiga,” jelasnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI, Rabu (30/3/2022).
Dengan dimanfaatkan oleh tiga perusahaan, maka masyarakat bisa mendapat beragam layanan, dari permodalan hingga gadai.
“Jadi bisa ada AO (account officer) Mekaar PNM. Kalau misalnya ada yang mau pinjam berbasis gadai ada penaksir Pegadaian di situ. Kemudian untuk transaksi ada tellernya BRI, dan kemudian untuk kredit mikro yang komersial ataupun KUR dilayani mantri kredit, mantri BRI di satu tempat,” ujarnya.
Terangnya, dari September hingga Desember 2021, pihaknya telah membentuk 153 lokasi yang menjalankan program Senyum. Tahun ini, pihaknya menargetkan 1.000 lokasi.
“Tahun ini kami akan memperluas lagi menjadi 1.000 Senyum,” katanya.
Simak Video “Holding Ultra Mikro Bisa Jadi Lokomotif Ekonomi Nasional“
[Gambas:Video 20detik]
(acd/zlf)