Jakarta –
Pasukan Rusia sudah berada di distrik utara Ibu Kota Kiev (Kyiv) pada hari kedua invasi, demikian ungkap pejabat Ukraina
Beberapa ledakan terus terdengar di Kiev dan beberapa rekaman video menunjukkan tank-tank melaju ke distrik utara Kiev
Video-video di media sosial menunjukkan apa yang tampak seperti tank-tank Rusia melaju melalui Obolon, sebuah area di utara pusat kota Kiev.
Kementerian pertahanan Ukraina mengkonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah menyusup ke distrik perumahan.
https://twitter.com/AlchevskUA/status/1497128120746401799?cxt=HHwWjoCzxf-F78YpAAAA
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 137 orang – baik tentara maupun warga sipil – meninggal Kamis (24/02) pada hari pertama serangan besar Rusia.
Pasukan Rusia juga dilaporkan semakin mendekat ibu kota Kiev.
PBB mengatakan warga di ibu kota Kiev dan dari kota-kota lain melarikan diri dan sekitar 100.000 sudah angkat kaki.
Rusia juga menguasai kompleks Chernobyl – tempat terjadinya bencana nuklir terparah dunia pada 1986. Kawasan ini masih bahaya radioaktif dan menimbulkan kekhawatiran dari pengawas nuklir internasional.
Pertempuran pecah di lokasi-lokasi kunci, termasuk di landasan udara di dekat ibu kota Kiev yang dikuasai pasukan Rusia dan pasukan diklaim Ukraina telah diambil alih kembali.
Inggris dan Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia termasuk membekukan aset di bank-bank.
Sementara itu Presiden Vladimir Putin mempertahankan operasi militer itu dan mengatakan tak ada jalan lain untuk mempertahankan Rusia.
Tetapi Presiden AS, Joe Biden mengatakan Rusia akan menghadapi ganjaran berat karena agresi Putin ini.
Di Kiev, banyak warga yang tidur di stasiun kereta bawah tanah.
Banyak orang yang membawa binatang peliharaan mereka dan bahkan matras, menurut salah seorang yang ikut mengungsi.
Oksana Potapova menulis di Facebooknya keputusan untuk berlindung di stasiun adalah langkah tepat “mengingat terjadinya pertempuran sengit di dekat Kiev, Chernobyl dikuasai dan perkiraan serangan di Kiev.”
Baca juga:
Sementara itu, protes antiperang mendukung Ukraina terjadi di sejumlah kota di seluruh Eropa dan juga di Rusia, walaupun berujung lebih dari 700 orang ditahan.
Getty ImagesProtes antiperang di Saint Petersburg, Rusia menyebabkan 700 orang ditahan.
Kementerian Luar Negeri Indonesia sebelumnya mengatakan telah menjalankan “rencana kontingensi” untuk melindungi warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina.
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, mengatakan pihaknya melalui KBRI Kiev telah menjalin kontak dengan 138 WNI di Ukraina.
“Dalam komunikasi melalui grup WhatsApp, kami mendapat info WNI di sana dalam kondisi aman. Mereka tetap tenang,” kata Judha dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/02).
BBC Tempat-tempat terjadi ledakan. BBC
Ia menjelaskan bahwa, sesuai rencana kontingensi yang telah disiapkan sebelumnya, Kemenlu telah meminta para WNI untuk berkumpul di KBRI Kiev. Pihak KBRI juga menyediakan hotline bagi para WNI.
Kemenlu juga telah menyusun rencana kontingensi dengan KBRI di kota-kota lain seperti Warsawa, Bratislava, Bucharest, dan Moskow untuk memberikan perlindungan bagi WNI yang ada di sana, tambah Judha.
ReutersTank-tank Ukraina bergerak ke arah Kota Mariupol, Kamis (24/02).
“Saat ini prioritas kami adalah keselamatan warga negara Indonesia. Kita akan memastikan dahulu mereka ada di lokasi yang aman, tentunya dalam hal ini adalah KBRI kita yang ada di Kiev.
“Selanjutnya, mengikuti perkembangan terakhir yang kita lihat kita akan melakukan evaluasi dari menit ke menit mengenai situasi yang ada. Tentu, berdasarkan pola-pola sebelumnya, jika dipandang perlu untuk mengevakuasi ke Indonesia [kita akan lakukan],” ujarnya.
Terdapat 138 WNI di Ukraina, mayoritasnya tinggal di Kiev dan Odessa. Dari jumlah tersebut, 11 WNI ada di Ukraina Timur termasuk Luhansk dan Donetsk yang dikuasi kelompok pemberontak sokongan Rusia.
“Kita sudah mampu menjalin komunikasi dengan mereka. Kita minta mereka mendekat, berkumpul ke KBRI Kiev. Namun jika tidak memungkinkan, sesuai dengan rencana kontingensi, ada titik-titik yang sudah di-dedicated-kan sebagai titik kumpul para WNI kita di kota-kota tertentu,” kata Judha.
Kamis (24/02) pukul lima pagi waktu setempat (10:00 WIB), Presiden Vladimir Putin meluncurkan operasi militer besar ke Ukraina. Ledakan terdengar di beberapa wilayah, mulai dari pinggiran Ibu Kota Kiev, hingga wilayah Donbas di timur yang dimasuki Rusia.
Getty ImagesMisil jatuh di Kiev, tak lama setelah Rusia meluncurkan serangan.
Presiden Ukraina Zelensky telah mengumumkan darurat militer dan bersiap melawan invasi tersebut. Dia juga telah mengkonfirmasi laporan serangan rudal di negaranya, ungkap Reuters.
Rusia disebut telah melakukan serangan rudal terhadap infrastruktur Ukraina dan penjaga perbatasan
Sedangkan Rusia menyatakan mengincar fasilitas militer dan pertahanan udara dan angkata udara Ukraina dengan “senjata presisi tinggi.”
Angkatan bersenjata Ukraina telah memposting pernyataan yang mengatakan bahwa militer Rusia memulai “penembakan intensif” terhadap unit-unitnya di timur negara itu.
Juga disebutkan angkatan udara Ukraina sedang melawan serangan udara oleh Rusia.
Baca juga:
Invasi skala penuh
Para pejabat Ukraina mengatakan bahwa invasi Rusia dalam skala penuh atas negara mereka telah dimulai, setelah Moskow meluncurkan “operasi militer khusus” ke wilayah timur yang dikuasai pemberontak pro-Moskow.
Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya mengatakan utusan Rusia telah mengkonfirmasi bahwa presidennya menyatakan “perang terhadap negara saya”, lapor kantor berita Reuters.
Kementerian dalam negeri Ukraina juga mengatakan kepada CNN: “Invasi telah dimulai”.
“Putin telah meluncurkan invasi skala penuh atas Ukraina,” cuit Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.
Dia menegaskan bahwa Ukraina “akan mempertahankan diri” dan bahwa “dunia dapat dan harus menghentikan Putin”.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan peluncuran “operasi militer khusus” di wilayah Donbas, Ukraina bagian timur.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, dia mendesak tentara Ukraina yang menghadapi pemberontak di wilayah timur yang didukung Rusia untuk meletakkan senjata dan kembali ke rumah mereka masing-masing.
Putin mengatakan Rusia tidak berencana untuk menduduki Ukraina, tetapi memperingatkan bahwa tanggapan Moskow akan berlangsung “sekejap” jika ada yang mencoba mengambil alih Rusia.
Ukraina dan sekutu Baratnya sebelumnya mengatakan Rusia siap untuk menyerang.
Getty Images
Ukraina perintahkan warganya ‘Tinggalkan Rusia sekarang’
Pemerintah Ukraina sebelumnya memerintahkan semua warganya di Rusia untuk segera hengkang sekaligus memperingatkan seluruh warga Ukraina untuk tidak berkunjung ke negara tersebut. Peringatan itu dirilis di tengah peningkatan ketegangan di perbatasan Ukraina dan Rusia.
“Kementerian Luar Negeri merekomendasikan semua warga Ukraina menahan diri untuk melakukan kunjungan apapun ke Federasi Rusia, dan bagi mereka yang berada di negara itu agar segera meninggalkan wilayah tersebut,” sebut pernyataan resmi Kemenlu Ukraina.
Kemenlu Ukraina menambahkan “peningkatan agresi Rusia terhadap Ukraina” membuat mereka tidak dapat memberikan bantuan konsuler kepada warga Ukraina di Rusia.
Diperkirakan ada beberapa juta warga Ukraina yang kini bermukim di Rusia.
Sementara itu, Ukraina mulai merekrut warganya dari usia 18-60 tahun sebagai anggota pasukan cadangan menyusul dekrit yang dikeluarkan Presiden Volodymyr Zelensky.
Militer Ukraina menyatakan periode dinas maksimum mencapai satu tahun dan orang-orang yang punya keahlian, seperti montir, akan ditempatkan ke unit-unit khusus.
Para pejabat Ukraina mengingatkan bahwa individu yang mengabaikan dekrit ini dapat menghadapi ancaman pidana.
Sejumlah pakar memperkirakan ada sekitar 900.000 orang yang kini menjadi anggota pasukan cadangan militer Ukraina.
Sebelumnya, AS telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas apa yang disebut Presiden Joe Biden sebagai “dimulainya invasi Rusia terhadap Ukraina”
“Kami telah memutus pemerintah Rusia dari pembiayaan Barat,” kata Biden.
ReutersPresiden AS, Joe Biden.
Simak Video ‘Bangunan Sipil di Ukraina Kena Rudal, Rusia Berbohong?’:
(ita/ita)