Jakarta –
Pemerintah mengalihkan sebagian kepemilikan saham di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI ke lembaga pengelola investasi resmi negara atau Indonesia Investment Authority (INA).
Rencana pengalihan saham itu diumumkan melalui keterbukaan informasi baik oleh Bank Mandiri maupun BRI.
Untuk Bank Mandiri, pemerintah mengalihkan 3.733.333.333 saham seri B ke INA dengan harga pengalihan Rp 6.073 yang dilakukan transaksi pada tanggal 23 Desember 2021.
Dengan pengalihan saham itu, kepemilikan saham pemerintah di Bank Mandiri turun dari 27.999.999.999 atau setara 60%, menjadi 24.266.666.666 atau setara 52%. Selain masih menjadi pemegang saham mayoritas, pemerintah juga masih memiliki 1 saham seri A.
Lalu untuk BRI pemerintah mengalihkan 5.498.021.834 lembar saham seri B ke INA. Harga pengalihan sahamnya Rp 4.061 dengan transaksi dilakukan pada 23 Desember 2021.
Kepemilikan saham pemerintah Indonesia di BRI pun berkurang dari sebelumnya 86.108.998.709 atau setara 56,82%, menjadi 80.610.976.875 atau setara 53,19%. Namun pemerintah masih memiliki 1 saham seri A dan masih menjadi pemegang saham pengendali.
Dengan begitu total nilai saham BRI dan Bank Mandiri yang dialihkan pemerintah ke INA nilainya mencapai Rp 44,9 triliun. Terdiri dari nilai pengalihan saham di Bank Mandiri sebesar Rp 22,67 triliun dan di BRI sebesar Rp 22,32 triliun.
Tonton juga Video: Ini Loh Prinsip Dasar Scalping Saham
(das/ara)