Jakarta –
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pimpinan-pimpinan BUMN jangan cemburuan soal keuntungan perusahaan. Hal itu dijelaskan di tengah-tengah pembahasan tentang pemetaan BUMN.
“Itu kenapa harus dipetakan (BUMN) supaya apa? Pimpinan pimpinan di BUMN jangan cemburuan, ‘ah ngapain jadi Dirut Kereta Api, jadi Dirut Bank Mandiri untungnya gede. Kalau kereta Kereta Api padamu negeri.’ Tapi artinya dikompensasi kalau A dapat 100 dia dapat 100 dengan penilaian sendiri,” kata Erick dalam Seminar di UINSA Surabaya, Sabtu (11/12/2021).
Oleh sebab itu, Erick menekankan pemetaan BUMN diperlukan agar pimpinannya pun tidak ‘cemburuan.’
“Lihat kereta api sekarang enak, bersih karena Dirutnya kita support jangan sampai ingin jadi Dirut Bank mandiri. Kan ada tugasnya masing-masing maka perlu kita petakan juga,” lanjutnya.
Pemetaan BUMN itu mencakup bidang korporasi dan pelayanan publik. Hal itu dilakukan untuk mendukung agar BUMN tetap berjalan, khususnya di masa pandemi.
“Kereta api lagi COVID-19 penumpang 15% kalau kita korporasi banget bisa setop. Mungkin enggak? Enggak kan harus tetap jalan. Tetapi perbankan terus dibesarkan karena di sini salah satu pusat pendanaan untuk orang berusaha,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan perbedaan BUMN dengan perusahaan swasta. Perbedaan itu dalam penugasan pelayanan publik dan adanya subsidi.
“Bedanya BUMN dengan swasta, himbara kita itu punya banyak penugasan, bansos. PLN kita menggratiskan 450 watt listrik. Hari ini beli pertamax di Shell Rp 12.000 di Pertamina hanya Rp 9.000. Artinya ada subsidi yang membedakan dengan swasta,” imbuhnya.
(hns/hns)