Jakarta –
Layanan perbankan digital saat ini marak digunakan di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan digitalisasi ini transaksi di bank menjadi lebih cepat dan nyaman.
Namun ada risiko di balik mudah dan efisiennya transaksi dengan digital ini. Karena itu tak cuma bank yang harus menyiapkan diri untuk menghadapi kejahatan-kejahatan digital perbankan. Nasabah juga harus siap untuk melindungi diri dan akun mereka di bank tersebut.
Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Darmadi Sutanto mengungkapkan demi keamanan nasabah diminta jangan pernah memberikan data-data pribadi kepada orang lain.
“Jangan pernah diberikan, ini demi menjaga keamanan. Contohnya saja kita punya mobil mewah, mahal. Tapi kita kasih kuncinya, STNKnya ke orang lain, ya hilang dibawa pergi,” kata dia dalam acara BIRAMA, Rabu (1/12/2021).
Senada dengan Darmadi, Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Handayani mengungkapkan BRI saat ini berperan besar untuk memastikan nasabah tetap aman dan memahami cara untuk melindungi data pribadi.
“Kami sekarang di BRI jadi penyuluh digital dan berperan untuk memastikan bagaimana mereka melindungi data yang sensitif untuk tidak dibagikan ke pihak yang tidak berkepentingan,” jelas dia.
Saat ini memang layanan digital perbankan sedang mengalami peningkatan pesat. Mulai dari transaksi pembayaran, pengiriman atau transfer uang sampai pembukaan rekening bisa dilakukan hanya dalam satu genggaman.
Hal ini tentu menimbulkan celah baru untuk para oknum yang tidak bertanggungjawab. Tapi nasabah juga harus berperan aktif dalam menggunakan layanan digital ini demi keamanan dan kenyamanan.
(kil/fdl)