Jakarta –
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat setoran pendapatan kekayaan negara dipisahkan (KND) atau dividen dari BUMN mencapai Rp 35,5 triliun sampai Juni 2022. Jumlah itu setara dengan 95,7% dari target Rp 37,1 triliun.
“Ini terima kasih kepada Kementerian BUMN yang menyegerakan pembayaran dividen kepada pemegang saham termasuk pemerintah sehingga sudah terkumpul Rp 35,5 triliun atau 95,7% dari target Rp 37,1 triliun,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam media briefing, Kamis (4/8/2022).
Realisasi belum mencapai 100% karena belum semua BUMN menyetorkan dividen kepada negara, salah satunya yakni PT Pertamina (Persero). Setelah adanya setoran dari BUMN energi tersebut, diharapkan realisasi dapat terpenuhi.
“Target kita kan sekitar Rp 37 triliun, ini kita masih tunggu setoran dividen dari Pertamina yang saat ini juga sudah selesai melaksanakan RUPS. Mungkin dengan masuknya setoran dari Pertamina ini akan terpenuhi target Rp 37 triliun tadi,” kata Direktur PNBP Sumber Daya Alam dan KND, Kurnia Chairi dalam kesempatan yang sama.
Lebih rinci dijelaskan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia/BRI (Persero) merupakan BUMN penyumbang dividen terbesar bagi negara. Selanjutnya diikuti oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia/BNI (Persero) Tbk.
“BRI paling besar Rp 14 triliun, Mandiri menyetorkan Rp 8,7 triliun, BNI 7,6 triliun,” jelas Kurnia.
Dari non perbankan, dividen yang berhasil terkumpul sampai Juni 2022 sebesar Rp 10,6 triliun. Paling besar berasal dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yakni Rp 7,7 triliun.
“Sementara Pelindo mencatatkan setoran Rp 1,3 triliun, MIND ID Rp 900 miliar, Semen Indonesia Rp 522 miliar, Bio Farma Rp 150 miliar dan sisanya kecil-kecil ada Perhutani, PTPN hanya sekitar Rp 150 (miliar) tidak sampai Rp 200 miliar kira-kira,” tambahnya.
(aid/dna)