bankterkini.com
  • Berita Terkini
  • Cari
Sabtu, Juli 12, 2025
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Cari
No Result
View All Result
bankterkini.com
No Result
View All Result

Nasabah Bank Mandiri Ramai-ramai ‘Bye-bye Dolar AS’, Nih Buktinya

admin by admin
17 November 2021
in info Bank
0
Nasabah Bank Mandiri Ramai-ramai ‘Bye-bye Dolar AS’, Nih Buktinya

Jakarta –

Salah satu bank BUMN, PT Bank Mandiri Tbk telah memberikan fasilitas local currency settlement (LCS) untuk pelaku usaha sejak 2018 lalu. Artinya pelaku usaha bisa bertransaksi antar negara dengan menggunakan uang lokal atau tanpa dolar AS.

Managing Director of Treasury & International Bank Mandiri Panji Irawan mengungkapkan ke depan masih ada potensi besar transaksi perdagangan menggunakan LCS ini.

“Kami optimis ada peningkatan LCS yang dapat dilakukan untuk mata uang lokal dalam transaksi bilateral,” kata Panji dalam diskusi virtual, Rabu (17/11/2021).

Dia sejak diluncurkan LCS Indonesia dan Malaysia sudah terjadi peningkatan hingga 221% dan dengan Thailand 91% periode September 2021. Kemudian untuk transaksi LCS dengan Jepang tercatat US$ 984 juta ekuivalen. Menurut dia memang ada permintaan yang signifikan terkait LCS ini.

Panji juga menjelaskan, Bank Mandiri berupaya untuk terus beradaptasi dengan perubahan dan penyesuaian yang cepat di tengah kondisi ekonomi yang penuh dengan tantangan.

Bank Mandiri berupaya untuk memberikan kemudahan, kenyamanan dan pelayanan nasabah untuk transaksi perdagangan bilateral ini. Saat ini pasar keuangan domestik Indonesia masih punya ketergantungan yang tinggi akan mata uang asing.

Karena itu LCS dibutuhkan untuk menghadapi kondisi ini. Selain itu dengan LCS diharapkan bisa mengurangi risiko volatilitas yang selalu muncul atas stabilitas nilai tukar rupiah.

Kerangka kerja LCS antara Indonesia dengan kedua negara mitra dagang meliputi diantaranya, penggunaan kuotasi nilai tukar mata uang asing secara langsung (direct quotation) antara Indonesia dengan kedua negara dalam valuta masing-masing negara, underlying transaksi LCS termasuk investasi langsung serta layanan remittance. Selain itu, juga terdapat relaksasi regulasi dalam melakukan transaksi valuta asing dalam mata uang Rupiah, Ringgit dan Yuan.

Penerapan LCS bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan dolar AS baik dalam transaksi perdagangan investasi maupun remittance.

Nilai likuiditas juga semakin terjamin berkat adanya kerja sama kemitraan dengan bank di negara setempat yang juga bertindak sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD). Hal ini juga akan berdampak pada biaya hedging yang lebih efisien khususnya bagi pendanaan jangka panjang.

Duta Besar Republik Indonesia untuk China Merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun mengungkapkan untuk hubungan dagang dengan China saat ini Indonesia memang sedang mesra.

Apalagi ada kesepakatan untuk pengembangan 4 koridor ekonomi. Mulai dari Sumatera Utara untuk ekonomi bisnis hub untuk ASEAN. Lalu di Kalimantan Utara ada energi dan mineral hub. Selanjutnya di Bali high tech creative economic hub dan Sulawesi Utara Pasifik Rim.

“Tetapi selain hub ini ada namanya non koridor yaitu proyek Kereta Cepat, Jakarta-Bandung,” ujar dia.

(kil/das)

Previous Post

Kuasai 78% Saham, BPKH Jadi Pengendali Bank Muamalat

Next Post

Polri Ungkap Peran 13 Tersangka Jaringan Pinjol Ilegal Bikin Ibu Bunuh Diri

Next Post
Polri Ungkap Peran 13 Tersangka Jaringan Pinjol Ilegal Bikin Ibu Bunuh Diri

Polri Ungkap Peran 13 Tersangka Jaringan Pinjol Ilegal Bikin Ibu Bunuh Diri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi, Potensi Kenaikan Berlanjut

Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi, Potensi Kenaikan Berlanjut?

20 Maret 2025
BUMN Korup Masuk Daftar Hitam, Nasibnya Kini di Tangan Jokowi

BUMN Korup Masuk Daftar Hitam, Nasibnya Kini di Tangan Jokowi

24 Desember 2022
Hotman Sebut Fasilitas Mobil dari Bank Hanya Aspek Marketing, Bukan Korupsi

Hotman Sebut Fasilitas Mobil dari Bank Hanya Aspek Marketing, Bukan Korupsi

24 Oktober 2023
Jaksa Usut Dugaan Kredit Fiktif Rp 5,9 Miliar di Bank BUMN di Kalsel

Jaksa Usut Dugaan Kredit Fiktif Rp 5,9 Miliar di Bank BUMN di Kalsel

26 Februari 2022
Koster Sebut ‘Durian Runtuh’ dari G20: Proyek Infrastruktur Rp 800 Miliar

Koster Sebut ‘Durian Runtuh’ dari G20: Proyek Infrastruktur Rp 800 Miliar

22 Februari 2023
BRI Berikan Anugerah kepada 5 Desa Paling Brilian Indonesia 2021

BRI Berikan Anugerah kepada 5 Desa Paling Brilian Indonesia 2021

15 Desember 2021
UMKM Lokal Bisa Go Internasional Lho, Begini Caranya!

UMKM Lokal Bisa Go Internasional Lho, Begini Caranya!

24 November 2021

SIM Keliling Jakarta Hari Ini Tak Beroperasi

7 Agustus 2023

Fenomena Farel Prayoga hingga Sarino Dir Dur Daeng yang Curi Perhatian

27 Desember 2022

Intip Gaji Komisaris Direksi Bank BUMN-Swasta Top RI, Tembus Miliaran!

17 Mei 2022

Erick Thohir Beberkan 2 Tugas Berat BNI buat Jadi Bank Global

21 Agustus 2023

Cuan! UMKM Ini Sulap Limbah Plastik Jadi Aksesori Bernilai Jual Tinggi

20 Desember 2022

Nusron Wahid Tagih Janji Erick Thohir soal Subsidi Bunga Ultra Mikro

6 Juni 2023

Jadi Agen UMi, Wanita Ini Bantu Pelaku Usaha Lepas dari Jerat Rentenir

26 April 2023

Genjot Pendampingan, Baznas: Potensi Zakat Nasional Rp 325 Triliun!

23 April 2022

BUMN Cari Bibit Unggul dari Kampus, Begini Caranya

24 Oktober 2022
© Copyright Bankterkini Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Entertainment
    • Gaming
    • Movie
    • Music
    • Sports
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Food
    • Travel
    • Health
  • News
    • Bussiness
    • Politics
    • Science
    • World
  • Tech
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile