Perjalanan Deasy Priska dalam membangun Valerie Crochet tidaklah mudah. Pasalnya, ia membuat produk rajutannya dengan detail dan memperhatikan berbagai aspek termasuk keamanan pada konsumennya.
Deasy Priska mengatakan saat awal memulai bisnis tepatnya pada Januari 2016 ada banyak tantangan yang mesti dilalui oleh Valerie Crochet. Salah satunya yakni masih minimnya minat masyarakat terhadap produk rajutan.
“Peminatnya untuk crochet ini awalnya masih kurang begitu diminati,” kata Deasy Priska saat dikutip YouTube Channel Bank BRI, Senin (13/12/2021).
Permasalahan tidak hanya berhenti sampai di situ, karyanya yang dibuat dengan manual juga kurang mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Bahkan ketika itu, ada calon pembeli yang tega menawar produknya dengan harga yang tidak manusiawi.
“Sayangnya orang kita sendiri karena orang Indonesia itu kurang menghargai handmade. Karena orang indonesia itu begini contohnya, ‘saya beli satu 100 ribu. Kalo beli 5 diskon 50% bisa ga?'” ujarnya saat menirukan gaya bicara calon pembelinya.
Padahal menurutnya dalam proses pembuatan setiap produk tidaklah mudah. Setiap produk harus dirajut satu-satu dengan tangan tanpa menggunakan mesin.
“Padahal membuat ini tidak begitu mudah karena dibuat dengan tangan. Padahal menjahitnya harus pake tangan tidak bisa pake mesin (di beberapa bagian). Misalnya kaya bikin mata, kita bikin ga pake plastik dan harus disulam,” tambahnya.
Meskipun begitu, tekadnya untuk mengembangkan bisnisnya tidak surut begitu saja. Ia membuat beragam produk dan lambat laun mulai diminati oleh banyak orang. Adapun produk yang telah dibuatnya mulai dari sepatu rajut, topi, hingga mantel bayi.
“Valerie sendiri awalnya sepatu rajut. Pada 5 tahun lalu terkenal dengan sepatu rajut valerie bayi valerie. Abis itu berkembangan dengan topi bayi, dan mantel bayi,” katanya.
Tidak puas dengan hal tersebut, ia pun mulai mencoba membuat beragam produk lainnya salah satunya boneka rajut. Dari boneka rajut lah sedikit demi sedikit pundi-pundi rupiah mulai terkumpul. Tingginya minat boneka rajut membuatnya menghadirkan beragam desain mulai dari berbentuk beruang, harimau, gajah, dan berbagai macam hewan lainnya.
“Kita coba buat boneka. Kita coba bikin boneka booming,” jelasnya.
Baca halaman berikutnya..
Simak Video “Holding Ultra Mikro Bisa Jadi Lokomotif Ekonomi Nasional“
[Gambas:Video 20detik]