Emas menjadi salah satu instrumen investasi yang jadi pilihan masyarakat. Di tengah kondisi ekonomi dan geopolitik yang tak menentu investasi emas masih menjanjikan?
Saat ini dunia masih dihantui gonjang ganjing perang Ukraina dan Rusia. Belum lagi The Fed pada pekan lalu menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi. Hal itu berpengaruh pada harga emas.
“Apalagi ketegangan China-Taiwan serta semenanjung Korea juga meningkat membuat emas akan baik sebagai instrumen investasi baik pendek maupun panjang,” jelas Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, Minggu (26/6/2022).
Ketidakpastian ini menyebabkan harga emas terkerek naik. Pasalnya, emas adalah instrumen investasi safe haven yang dianggap paling aman saat instrumen investasi lain seperti saham, reksa dana, obligasi dan lainnnya terpuruk karena kondisi tersebut.
Hal itu diamini oleh Perencana Keuangan Bareyn Mochaddin. Dia mengatakan, ketidakpastian geopolitik, konflik antara Rusia dan Ukraina, serta pandemi yang masih berlangsung, kemungkinan akan mendukung harga emas.
Dia menjelaskan adanya ketidakpastian yang kerap membuat harga emas menjadi terkerek naik. Contohnya, saat awal pandemi, dan saat invasi Rusia ke Ukraina pertama kali, harga emas cenderung naik.
Namun menurutnya, seorang investor harus tahu dulu apa kebutuhan dan pencapaian investasinya untuk memutuskan memilih emas sebagai elemen investasi.
“Imbal hasil dari emas seperti apa yang dicari? Apa kebutuhannya?,” tegas Bareyn.
Secara historis harga emas terus naik seiring dengan waktu. Jika saat ini sedang turun, ada kemungkinan nanti bisa naik lagi dan ambil profit saat naik nanti.
“Sehingga, bilapun ingin berinvestasi emas, kiranya bisa disimpan untuk jangka waktu yang panjang. Beli saat turun sekarang dan emas juga bisa digunakan sebagai instrumen untuk memyimpan dana darurat,” pungkas Bareyn.
Lalu bagaimana jika ingin berinvestasi emas? Baca di halaman berikutnya
Simak Video “Era Omicron Tiba, Saatnya Invest Emas Lagi ?“
[Gambas:Video 20detik]