Jakarta –
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menghadiri kegiatan panen padi di kawasan Rorotan, Jakarta Utara. Padi yang dipanen merupakan varietas Ciherang yang ditanam oleh Kelompok Tani Maju Bersama.
Riza menuturkan kegiatan panen padi bersama itu merupakan bentuk dukungan dari Pemprov DKI Jakarta kepada para petani di Ibu Kota. Riza memandang merupakan salah satu upaya meningkatkan ketahanan pangan di Kota Jakarta.
“Dinas KPKP mempersiapkan lahan, sekalipun diketahui Jakarta bukan wilayah swasembada pangan, namun kami terus berusaha supaya Jakarta juga bisa menyiapkan ketersediaan pangan. Selain (lahan) di Jakarta ada di beberapa tempat, kami juga selama ini bekerja sama dengan daerah lain untuk memastikan ketersediaan beras, padi atau pangan bagi kebutuhan warga Jakarta. Jadi kami pastikan kebutuhan pangan tersedia, cukup dengan harga terjangkau,” kata Riza dalam keterangan tertulis, Rabu (13/7/2022).
Adapun, total luas panen kurang lebih 32 ha dengan potensi produksi mencapai 208 ton. Hasil panen padi sebagian akan dijual kepada PT Food Station Tjipinang Jaya berupa gabah kering panen sejumlah 8 ton.
Dinas KPKP DKI Jakarta telah memberikan bantuan 5 ton benih padi dan pengendalian hama penyakit tanaman padi bersama Brigade Proteksi Tanaman. Benih padi tersebut merupakan hasil produksi UPT Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman Dinas KPKP DKI Jakarta di lahan sawah abadi, Jakarta Timur. Dukungan lain yang diberikan adalah pembinaan dan pendampingan oleh Penyuluh Pertanian serta Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT).
“Kita terus bekerja sama dengan daerah lain membantu petani termasuk di sini. Kami juga membantu petani di Rorotan. Nanti juga dibantu dengan Food Station selaku BUMD DKI agar padi yang ada ini bisa langsung diterima dan dipasarkan. Mudah-mudahan bisa membantu kesejahteraan petani di Jakarta. Kami Pemprov DKI berusaha (memenuhi) ketersediaan pangan dengan harga terjangkau. Kita bersyukur Indonesia memiliki lahan luas dan subur, sehingga kita bisa memastikan kebutuhan pangan,” ujarnya.
Selain panen padi bersama 350 petani dan pameran produk tani, Riza menggelar dialog dengan para petani. Selain itu, ia secara simbolis melepas penjualan gabah perdana hasil panen padi petani Rorotan kepada PT Food Station Tjipinang Jaya.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan kegiatan panen padi bersama kali ini diikuti sembilan kelompok tani yang berjumlah sekitar 350 petani di Rorotan.
“Alhamdulillah, tujuh kelompok di antaranya sudah menerima KUR dari BRI masing-masing sebesar Rp 10 juta dengan proses perizinan mudah dengan cukup memiliki Nomor Induk Berusaha. Hadir juga Bank Indonesia perwakilan DKI yang selalu support untuk teknologi,” ungkapnya.
Selain Pemprov DKI, pihak yang ikut terlibat adalah swasta pemilik lahan, Kementerian Pertanian, Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pertanian, Balai Pusat Statistik Jakarta, Bank BUMN hingga Baznas Bazis DKI Jakarta.
“Dinas KPKP DKI juga menggandeng Baznas Bazis DKI untuk membantu tidak hanya petani tapi anak anak untuk pendidikan. Hari ini akan dilepas sekitar 8 ton padi dengan harga Rp 38,5 juta. Mudah-mudahan ke depan Food Station berkenan untuk bekerja sama dengan kelompok tani di Jakarta. Memang benar yang dijelaskan tadi; luas lahan pertanian di Jakarta Utara, Timur dan Barat sekitar 414 hektare; dan terluas berada di Jakarta Utara,” terangnya.
DKI Jakarta masih memiliki lahan sawah yang ditanami padi dengan total luas 414 ha dengan total petani penggarap mencapai 454 orang. Sebaran luas sawah di tiga wilayah kota Administrasi, yaitu 45 ha di Jakarta Barat, 28 ha di Jakarta Timur, dan di 341 ha di Jakarta Utara. Luas lahan baku sawah tersebut tertuang pada Keputusan Menteri/Kepala BPN No.686/SK-PG.03.03/XII/2019 pada tanggal 17 Desember 2019.
Lahan sawah di Jakarta Utara sebagian besar adalah milik swasta seperti PT KBN, PT Nusa Kirana, Jakpro, dan Summarecon. Adapun lahan sawah milik petani kurang lebih 12 ha dengan total petani penggarap 243 orang dan tergabung dalam sembilan kelompok tani. Jenis padi yang ditanam biasanya varietas Ciherang, Situ Bagendit, dan Inpari 30.
Simak juga ‘Mitigasi Dampak Perubahan Iklim, Ini Pesan Kepala BMKG ke Petani’:
(taa/mae)