Jakarta –
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan berbagai isu geopolitik memicu kerawanan pangan di tingkat global. Terlebih di masa pandemi COVID-19, yang cukup menekan produksi pangan hingga menyebabkan tingginya inflasi beberapa periode terakhir.
Karena itu, Syahrul mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah dan badan usaha milik negara (BUMN) dalam rangka mendorong peningkatan produksi pangan, serta mendukung ketahanan pangan nasional.
Menurutnya, Kementerian Pertanian (Kementan) dan BUMN dalam hal ini PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI dapat bekerja sama mendorong program Taksi Alsintan (alat dan mesin pertanian), yang menjadi andalan pemerintah dalam memperkuat produksi pangan. Terlebih BNI memiliki fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat dimanfaatkan petani untuk pengadaan sekaligus perawatan Alsintan.
“Saya berharap BNI menjadi paling di depan dalam peningkatan ketahanan pangan. Apalagi Presiden Joko Widodo sepakat dalam menggulirkan KUR. Saya berharap BNI bisa menerapkan strategi dan konsepsi ini dengan baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).
Syahrul menjelaskan Indonesia merupakan salah satu pemasok pangan utama di dunia. Sehingga program pembangunan pertanian yang bersifat mandiri serta modern menjadi hal yang krusial. Karena itu tahun ini pihaknya terus mendorong program 1.000 Taksi Alsintan untuk sentra-sentra produk pertanian tanaman pangan di seluruh Indonesia.
“Kekuatan yang paling mendasar dan besar bangsa ini adalah di sektor pertanian. Nilai tukar petani (NTP) atau nilai kesejahteraan petani naik dibandingkan kebutuhannya yaitu 109,29 pada Maret 2022 atau naik 0,42% dibanding NTP bulan Februari 2022 yaitu 108,83,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengungkapkan kesiapan perseroan untuk memberikan perhatian khusus pada ketahanan pangan. Dikatakannya, BNI akan berupaya proaktif mendorong fasilitas pembiayaan yang berkelanjutan terutama di sektor pertanian. Terlebih, pemerintah telah mengingatkan ancaman krisis energi dan pangan dalam periode pandemi ini.
“BNI akan proaktif mengisi peluang-peluang yang ada dengan pembiayaan khususnya di sektor pertanian,” pungkasnya.
(akn/ega)