BankTerkini.com – Pembangunan infrastruktur dasar Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mencapai progres signifikan, mendorong investor asing untuk mulai merealisasikan komitmen investasi mereka tahun ini. Negara-negara seperti Kazakhstan, Australia, dan Inggris telah menyatakan ketertarikan dan kini China dan Malaysia bergabung dalam deretan investor yang memasuki sektor investasi swasta.
Menurut Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN, Agung Wicaksono, dalam sebuah wawancara khusus dengan Kompas.com setelah peresmian groundbreaking proyek gedung Bank BUMN pada Kamis (29/2/2024), investor China akan berpartisipasi melalui Konsorsium Nusantara. “Investor asal China ini akan membangun hunian vertikal atau apartemen beberapa tower,” ungkap Agung. Sementara itu, investor Malaysia juga akan terlibat dengan membangun properti serupa dan sejumlah fasilitas infrastruktur lainnya.
Agung menegaskan bahwa investasi ini merupakan bentuk Foreign Direct Investment (FDI) tanpa campur tangan negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Perusahaan bisa bermitra dengan siapa saja,” tambahnya. Meskipun belum ada rincian nilai investasi dari kedua investor asing tersebut, total investasi asing yang direalisasikan diperkirakan mencapai sekitar Rp 40 triliun dari target Rp 55 triliun tahun ini.
Rencana pengembangan kota mandiri oleh raksasa properti Nasional ini meliputi berbagai fitur seperti perumahan, komersial, lapangan golf, dan fasilitas lainnya. Menurut Agung, proyek-proyek properti ini sedang dalam tahap evaluasi studi kelayakan dengan rencana untuk memulai tender sekitar Bulan April 2024. Ketertarikan investor asing terhadap Ibu Kota Nusantara terus meningkat, dengan investasi mencapai Rp 50 triliun dalam enam bulan terakhir. Diprediksi bahwa jumlah investasi tahun ini akan melebihi angka Rp 100 triliun.
Agung optimis bahwa jika tren investasi terus berlanjut, target investasi Rp 1.000 triliun dalam sepuluh tahun yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadikan IKN sepenuhnya operasional dapat tercapai. “Kalau asumsi ini terbukti (benar), tidak diperlukan lagi dana APBN. Angka Rp 1.000 triliun ini bisa lebih cepat tercapai,” ujar Agung dengan penuh keyakinan.
Dengan demikian, kehadiran investor asing yang semakin berkomitmen dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan sebuah dorongan besar bagi kemajuan proyek tersebut. Diharapkan, partisipasi aktif dari berbagai pihak, baik dalam skala nasional maupun internasional, akan membawa dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Semua pihak dapat berharap agar momentum ini terus berlanjut dan memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan visi IKN sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pusat peradaban baru bagi bangsa Indonesia.
Baca juga: BPS Peringatkan Krisis Harga Beras, Kenaikan Terbesar dalam Setahun Terakhir
Sumber: Kompas.